Jokowi akan Buka Mubes Alim Ulama dan Konferensi Besar NU

Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam acara penandatangan perjanjian kerja sama Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas 2019 di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019 pada 27 Februari-1 Maret 2019. Rencananya, acara ini akan dibuka Presiden Joko Widodo.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

Musyawarah nasional dan konferensi besar dengan tema 'Memperkuat Ukhuwah Wathoniyah untuk Kedulatan Rakyat' akan digelar di Kota Banjar, Jawa Barat. Dalam acara penutupan nanti akan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Tema ini sebagai kelanjutan dari tema Muktamar memperkokoh Islam nusantara, Islam yang wathoniyah nasionalisme religius bukan yang bertentangan dengan nasionalisme sekuler," kata Ketum PBNU Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis malam 21 Februari 2019.

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

Dalam munas dan konbes nanti, Said mengatakan akan dibahas tiga hal utama di antaranya masalah aktual yang sedang terjadi di masyarakat dan masalah yang bersifat tematik.

"Misalnya bagaimana hukum membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik menurut fiqh. Bolehkah pemerintah menerapkan sanksi kepada oknum yang membuang sampah sembarangan?" ungkap Said Aqil.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Dia mengatakan saat ini sampah plastik menjadi ancaman di era sekarang, di mana sampah dari bahan plastik telah mencemari lingkungan. Jika pelanggaran seperti itu bisa menghancurkan tatanan di muka bumi, maka hukumannya berat.

Kemudian, pembahasan lainnya seperti bagaimana hukumnya jika masyarakat memboikot perusahaan yang tak mengelola dan menanggulangi sampah kemasan produksinya.

"Mudah-mudahan nanti menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi masukan pemerintah menjalankan kebijakan. Penguat hukum yang bisa dipegang sebagai dasar pemerintah," kata dia.

Beberapa pembahasan lain yang juga akan dibahas pada pertemuan ini seperti masalah niaga perkapalan, bisnis money game, RUU penghapusan kekerasan seksual. Selain itu, tentang negara dan hukum negara, termasuk konsep Islam Nusantara.

Acara ini akan diikuti oleh pengurus NU di seluruh Indonesia dan mengundang beberapa ulama baik itu kiai yang selama ini masuk dalam struktur NU maupun tidak. Sementara itu, akan hadir pula ulama dari Mesir, Suriah dan Yaman sebagai narasumber dan peninjau. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya