- VIVA/M Ali Wafa
VIVA - Di hadapan sekitar 3 ribu para pengemudi atau sopir truk, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa profesi itu adalah profesi yang sangat mulia. Sebab dari profesi itu, seorang kepala keluarga bisa menafkahi keluarganya.
Tidak hanya itu, termasuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Jokowi mengisahkan bagaimana ia bisa bersekolah dan hidup sehari-hari saat kecil di Solo, tak lain karena ayahnya mencari nafkah juga menyambi sebagai seorang sopir.
"Bapak saya (Noto Mihardjo) almarhum itu dulu sopir truk dan supir bus. Dan kenapa saya katakan pengemudi profesi mulia, karena dari situ lah saya bisa sekolah. Saya kira saudara sekalian juga sama. Dari profesi pengemudi ini bisa memberikan kehidupan keluarga yang lebih baik," kata Jokowi, di Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 17 Maret 2019.
Di sana, Jokowi menghadiri acara Deklarasi Keselamatan Berlalu Lintas. Presiden menekankan, pentingnya profesi sopir ini. Karena kebutuhan pokok dan lainnya bisa terhambat, kalau banyak sopir yang mogok.
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengatakan bahwa stabilitas harga di pasar bisa terkendali, ketika barang-barang yang dibawa oleh sopir dari satu wilayah ke wilayah lain lancar. Maka ia tidak berharap para sopir ini mogok bekerja.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar para sopir mementingkan keselamatan. Tidak ugal-ugalan di jalan raya. Jokowi dalam beberapa kesempatan, mengaku melihat ada yang ugal-ugalan. Ia pun berjanji akan menindak, jika ditemukan seperti itu.
"Jangan sampai ada pengemudi yang ngantuk sambil nyetir. Bisa fatal itu, ada yang nyetir ugal-ugalan. Saya lihat kadang kebut-kebutan. Nanti kalau ketemu di jalan saya apakan? Saya tilang ya," tutur Jokowi.
Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas membantah pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, untuk membahas kur
