Anak Bunuh Ibu Kandungnya Karena Ikuti Bisikan Gaib

Anak bunuh ibu kandungnya sendiri di NTT.
Sumber :
  • Jo Kenaru/VIVA.

VIVA – Setelah menerima laporan peristiwa kematian seorang ibu yang dibunuh anak kandung, Minggu 17 Maret 2019, Kapolres Manggarai Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Cliffry Steani Lapian langsung memerintahkan anggotanya untuk turun ke tempat kejadian perkara di Kampung Golo Tango Desa Benteng Wunis Kecamatan Pocoranaka Timur Manggarai Timur.

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

Tiba di Desa Golo Tango sekitar pukul 15.00 WITA kemarin, tim yang terdiri dari unit Identifikasi, penyidik satuan Reskrim serta anggota Intelkam langsung melakukan olah TKP dipimpin KBO Reskrim, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Tony Ndapa. Polisi juga mengamankan pelaku yang telah diikat warga di rumah kepala desa.

Saat olah TKP di dalam rumah milik Lasarus Hamin yang juga merupakan anak korban, polisi menemukan barang bukti kayu balok yang terletak dekat kepala korban yang hancur. Kayu sepanjang 40 centimeter itu diamankan sebagai barang bukti.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Polisi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke Puskesmas Watunggong untuk kepentingan Visum Et Repertum. Sementara itu, pelaku Hendrikus Mogol tiba di Mapolres Manggarai Minggu malam untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Seperti disaksikan VIVA, pemuda 19 tahun yang merupakan anak ke enam pasangan Fransiskus Haji dan Benedita Sil ini berbicara ngelantur. Namun ia mengaku telah membunuh ibunya karena disuruh oleh mahluk gaib dalam ujud seorang perempuan tua.

Polisi di Surabaya Ditahan, Diduga Cabuli Anak Tiri Sejak SD sampai SMP

“Saya tidak tahu siapa itu nenek-nenek. Dia yang suruh saya bunuh mama ya saya hantam sudah pakai kayu dan aki (accu) bekas,” tutur pemuda tanggung yang biasa dipanggil Yoyo ini.

Pelaku juga mengaku bahwa peristiwa itu bermula ketika dua keponakannya yang tidur bersamanya terlihat seperti kucing dan anjing.

“Saya cekik mereka karena berubah menjadi anjing dan kucing. Saya juga jengkel banyak suara memanggil saya sebagai siluman ular,” katanya.

Lantaran keterangannya tidak masuk akal, penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Manggarai yang menangani kasus ini, urung membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Penyidik PPA hanya memeriksa dua orang saksi masing-masing Martinus Hatas (62) dan John Johasan (42). Sementara, pelaku dijebloskan ke ruang tahanan Polres dengan tangan diborgol.

Dua pelaku pembunuhan Alek

Sebelum Diciduk, Pelaku Pembunuh Kakek di Garut Sempat Kabur ke Bandung dan Bekasi

Dari informasi, terduga pelaku pembunuh kakek Alek berjumlah dua orang yang merupakan kakak beradik.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024