Fadli Zon: Jokowi dan Romahurmuziy Ibarat Sejoli

Fadli Zon
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menganggap penangkapan Romahurmuziy alias Rommy, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ibarat pukulan telak bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Jokowi: Tilapia Fish Cultivation Has Huge Global Demand

Menurut Fadli, selama ini publik tak hanya mengenal Rommy sebagai pemimpin partai pendukung pemerintah dan anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin, melainkan juga salah satu orang dekat Presiden. Rommy bahkan selama ini kerap memperlihatkan keakrabannya dengan Jokowi.

“Rommy ini salah seorang terdekat Jokowi, bahkan seperti dua sejoli yang sulit dipisahkan. Keakraban itu tidak bisa dipisahkan begitu saja,” katanya dalam forum Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan tvOne pada Selasa malam, 19 Maret 2019.

President Jokowi Ensures to Extend Export Permits for Freeport

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu berpendapat, penangkapan Rommy sebetulnya bukan hanya perkara hukum melainkan juga bukti kegagalan Jokowi dalam mengelola negara. Dia mengungkit slogan Jokowi di awal memerintah bahwa pemerintahannya dibentuk berdasarkan koalisi tanpa syarat; tidak dilandasi bagi-bagi jabatan. Tetapi kenyataannya, kata Fadli, empat belas menteri Jokowi berasal dari partai politik.

Situasi politik semacam itu, menurutnya, menyebabkan politik dagang sapi di antara partai politik-partai politik pendukung pemerintah. Pada akhirnya, Presiden sebagai pemimpin tertinggi pun kesulitan mengendalikan situasi manakala anggota koalisinya berulah.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

“Hulunya adalah kesalahan pemimpin tertinggi, dalam hal ini Presiden. Presiden tidak punya leadership kepada aparaturnya, termasuk menteri agama. Kegagalan ini bersifat sistemik, karena yang kena adalah orang terdekat Presiden,” katanya.

Fadli juga mengingatkan pernyataan Prabowo Subianto bahwa korupsi di Indonesia sudah akut, serupa penyakit gawat yang mencapai tahap mengkhawatirkan atau stadium empat. Mulanya peringatan Prabowo itu seolah dicibir oleh sebagian kalangan tetapi belakangan terbukti benar, terutama ketika seorang pemimpin partai berbasis massa umat Islam ditangkap oleh KPK.

Dia menekankan juga peringatan M Jasin, seorang mantan wakil ketua KPK yang kemudian menjabat inspektur jenderal Kementerian Agama, bahwa praktik korupsi dan koalisi di Kementerian Agama sebenarnya bukan hal baru. Penangkapan Rommy, yang diduga berkaitan dengan praktik jual-beli jabatan, menurut Fadli, menjadi bukti kuat kecurigaan publik selama ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya