MPU Pidie Aceh Usulkan Perawat Tak Layani Pasien Nonmuhrim

Ilustrasi perawat
Sumber :
  • Antara

VIVA – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie, Aceh menyurati Bupati Pidie untuk menyampaikan masukan, terkait pelayanan keperawatan di rumah sakit dan Puskesmas.

Wanita Kembar Siam Dempet Kepala Menikah dengan Mantan Tentara AS

Pada poin tiga surat bernomor 451.7/089/2019 M, MPU Pidie meminta, agar pelayanan keperawatan di rumah sakit hendaknya pasien laki-laki dirawat oleh petugas pria. Begitu juga sebaliknya, pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan.

Wakil Ketua I MPU Pidie, Teungku H Ilyas Abdullah saat dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah menyurati bupati untuk menindaklanjuti masukan dari ulama Pidie itu.

Pengakuan Ibu di Bangkalan, Melahirkan Bayi dengan Kepala Tertinggal di Rahim

Pemisahan petugas rawat antara laki-laki dan perempuan, kata dia, selain untuk mewujudkan kota Islami, juga menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami telah sampaikan secara lisan, kemudian baru kami mengirimkan dalam bentuk surat. Supaya pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan dan juga sebaliknya,” kata Ilyas, saat dikonfirmasi, Jumat, 22 Maret 2019.

Permintaan Perawat Bekerja di Luar Negeri Besar, P3MI Ungkap Tantangan dan Solusinya

Menurut dia, hal itu hanya masukan yang diberikan kepada bupati. Persoalan jumlah perawat pria dan wanita yang tidak merata, lanjut dia, pihaknya menyerahkan persoalan itu ke instansi terkait.

“Sekarang kita lihat perawat banyak perempuan dan laki-laki. Persoalan dokter itu lain. Kita belum sampai ke situ, coba dipisahkan. Misalnya yang ada dokter saraf perempuan, bagaimana tidak melayani pasien laki-laki,” ujarnya.

MPU, kata dia, berhak menyampaikan saran dan pertimbangan dalam berbagai segi. “Masalah eksekutor itu urusan bupati. Yang penting kita sudah menyampaikan,” ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya