Lewat Surat, Ahmad Dhani Minta KPU Input Ulang Data dari Nol

Salinan surat Ahmad Dhani Prasetyo
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Politikus Gerindra Ahmad Dhani Prasetyo menulis surat lagi. Isinya, meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum agar menghentikan input data perolehan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Surat itu ditulis Dhani di dalam Rumah Tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Terdakwa pencemaran nama baik dalam vlog berujar idiot itu menyerahkan surat tersebut kepada tim relawannya saat menjenguk pada Kamis, 2 Mei 2019.

“Sebenarnya Mas Dhani ingin langsung ngomong kepada media, namun selalu dihalangi saat menghadiri sidang,” kata tim relawan Ahmad Dhani Prasetyo, Rafika, kepada wartawan.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Berikut ini isi surat Ahmad Dhani berdasarkan salinan foto surat yang diterima wartawan dari tim relawan Ahmad Dhani:

Demi Menghindari Tragedi Nasional, alangkah baik nya bila bawaslu perintahkan stop KPU untuk input data

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

By AhmadDhani

Dikarenakan masyarakat bisa melihat dan mengakses sendiri kejahatan human order, maka sebaiknya di ulangi lagi input data dari nol.

Ingat kata bijak Can Nun, “Perdamaian hanya bisa didapat jika tidak ada yang mencurangi dan masing masing saling menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran.”

Jika masih ada yang mau main perang total, maka perdamaian tidak akan tercipta (kata saya)

Maka dari itu BPN dan TKN harus sepakat untuk menghindari tragedi nasional dengan cara yang diusulkan oleh Dr Rudi Rubiandini dari ITB80, Ex Ka SKK migas & WaMen Energi.

Hentikan perhitungan di KPU! Kemudian…

1. Dihitung ulang secara bersama-sama team KPU, TKN, dan BPN;
2. Dilakukan dari 0 (nol) data lagi;
3. Digunakan software Excell sederhana;
4. Ditempatkan di lapangan GBK menggunakan layar super lebar;
5. Digrupkan sebanyak 33 provinsi, jadi satu layar 1 provinsi;
6. Terakhir baru dijumlahkan secara nasional dari masing2 provinsi;
7. Setiap grup provinsi harus terdiri dari wakil KPU, TKN dan BPN dengan masing2 membawa data;
8. Waktu perhitungan dalam 7x24 jam Insya Alloh selesai.

Maka dari 813.350 TPS, dibagi 33 provinsi, dibagi 7 hari (rata2) maka diperlukan entry sekitar 3.000-4.000 TPS setiap hari, atau sekitar 150 TPS setiap jam, atau 2-3 TPS setiap menit.

Pekerjanya tentu bergantian secara estapet.

Ini adalah langkah terakhir, sebelum 22 Mei, jadi harus dilakukan sekitar sejak sebelum 10 Mei.

Tapi jika ada C1 asli yang sudah dimusnahkan, maka harus ada pencoblosan ulang meskipun di ratusan ribu TPS!!!

Demi pemilu yang jujur dan adil

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya