- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Pakar Geologi, Teti Syahrulyati, menyebutkan, fenomena semburan air yang terjadi di kompleks perumahan Kampung Sunnah Azzikra berbahaya bila dikonsumsi. Sampai sore ini petugas di lokasi masih memeriksa kejadian alam tersebut.
"Kalau untuk mandi sih lebih aman. Tapi untuk diminum jika kadar belerangnya melebihi ambang batas ketentuan untuk di konsumsi ya bahaya," kata Teti kepada VIVA, Sabtu 4 Mei 2019.
Teti menjelaskan, lokasi penyemburan air sejajar dengan sumber mata air panas yang mengandung belerang di Gunung Pancar. Jika dianalisis lebih jauh, keluarnya air panas berkaitan dengan sumber panas dari perut bumi.
Artinya berkaitan dengan sistem intrusi gunung dan ketersediaan air di bagian permukaan. Sehingga permukaannya mengeluarkan panas yang diperkirakan dengan sistem rekahan di sekitar wilayah tersebut yang memanaskan air tanah di permukaan.
"Jadi muncul di wilayah Azzikra karena tekanan gasnya sehingga air bisa nyembur dan mengeluarkan bau gas dan belerang. Ini baru kemungkinan ya," kata Teti.
Analisis itu, lanjut dia, juga dikaitkan dengan air yang memiliki rasa asin akibat kandungan mineral. "Jadi semburan di situ mungkin dari tekanan uap panas. Airnya terasa asin bisa karena kandungan mineralnya," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Babakan Madang Kompol Wawan Wahyudi mengatakan, kejadian awal semburan air terjadi sekitar pukul 08.15 WIB dari sumur bor yang sudah tidak dipakai di Jalan Thawadu dan Jalan Syukur.
Semburan terjadi pada saat anak-anak warga kampung sunah Azzikra sedang bermain sepakbola. Mereka kemudian membuka tutup sumur bor yang sudah lama tidak dipakai karena mendengar suara deras air.
"Tak lama kemudian dikagetkan dengan semburan air yang keluar dari paralon. Semburan air yang mengandung gas di sumur bor yang sudah tidak dipakai selama 7 tahun," kata Wawan, warga perumahan yang diketahui juga wilayah tempat tinggal Ustaz Arifin Ilham itu.
Diduga ada gas yang mendorong air keluar namun setelah beberapa saat semburan air tersebut terhenti dengan sendirinya.
Kemalangan di Gaza, Warga Palestina Minum Air Tidak Layak Konsumsi
Kementerian kesehatan Palestina, mengatakan pada Sabtu, 27 April 2024, bahwa setiap orang yang tinggal di Jalur Gaza meminum air yang tidak layak.
