Usai Jaga Kotak Suara, Anggota TNI Pingsan dan Mulut Berbusa

Personel TNI Angkatan Darat dari Korem 143 Haluoleo Kendari membantu mengangkat logistik Pemilu serentak 2019 di atas truk di gudang KPU Daerah Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jojon

VIVA – Seorang anggota TNI Angkatan Darat bernama Praka Yudha Agnie dilaporkan kehilangan kesadaran usai melakukan pengamanan kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 16 Mei 2019. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Praka Yudha dirawat di RS dr Muhammad Soewandhie, dan Kepolisian menyebutkan Praka Yudha kini sudah sadar kendati masih dalam perawatan.

Informasi diperoleh menyebutkan, Praka Yudha Agnie di-BKO untuk pengamanan kotak suara di Polsek Kenjeran sejak Selasa, 14 Mei 2019. Pada Kamis dini hari, 16 Mei 2019, sekira pukul 03.00 WIB, Praka Yudha diketahui makan sahur di Polsek Kenjeran. 

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Setelah itu, dia melaksanakan Salat Subuh. Usai salat, dia melanjutkan penjagaan.

Sekira pukul 08.00 WIB, Praka Yudha istirahat. Sekira pukul 12.00 WIB, bukannya bangun dari tidur, dia malah tidak sadarkan diri dengan kondisi mulut berbusa. 

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Diketahui terjadi gangguan kesehatan, dia kemudian dibawa ke RSUD dr Muhammad Soewandhie Surabaya. Hasil CT-scan pihak rumah sakit, Praka Yudha mengalami pendarahan otak ICH (Intracerebral hemorrhage). Dia kemudian dirawat di ruang stroke.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan informasi tersebut. "Dia (Praka Yudha Agnie) memang anggota yang diperbantukan di PPS," katanya dikonfirmasi VIVA pada Kamis malam.

Barung mengatakan bahwa musabab pendarahan otak yang dialami oleh Praka Yudha sudah dianalisis. Dia menyarankan agar meminta penjelasan soal itu kepada pihak dokter yang menangani. 

"Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya