Massa yang Tolak Hasil Pemilu Mulai Datangi KPU

Massa penolak hasil Pilpres 2019 mulai datangi KPU, Selasa, 21 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/ Anwar Sadat.

VIVA - Massa yang menolak hasil Pemilu 2019 mulai berkumpul di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang, 21 Mei 2019. Mereka datang secara berkelompok. Namun ada juga yang sendiri-sendiri.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Mereka mulai berkumpul di ujung jalan mengarah ke gedung Komisi Pemilihan Umum, persis di depan barikade kawat berduri. Di antaranya ada yang mengenakan pakaian jawara khas Betawi, ada yang mengenakan pakaian koko, dan ada juga yang memakai kaus.

Salah satu peserta bernama Rahman mengaku datang atas inisiatif pribadi. Tidak ada yang menggerakkan dan tidak atas dengan perintah siapa pun. Apalagi dibayar. Tuntutan mereka hanya satu, yakni agar KPU mau bersikap jujur atas penyelenggaraan Pemilu 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Kita hanya menuntut kejujuran, selama ini banyak indikasi kecurangan tapi KPU tidak bisa menjelaskannya. Kalau pemilu jujur, siapa pun yang menang akan kita dukung. Tapi nyatanya pemilu ini tidak jujur," ujarnya.

Untuk itu, Rahman akan terus berada di sekitaran KPU dan Bawaslu bersama dengan rekan-rekan lainnya. Bahkan, dia siap bermalam dan sahur di sekitaran KPU.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Tunggu sampai malam nanti, sampai besok. Menginap juga kita siap," ucapnya.

Pantauan di KPU saat ini suasana masih cukup kondusif. Aparat keamanan dari Polri telah siaga dan siap mengamankan aksi. Lalu lintas juga masih dalam kondisi ramai lancar. (ase)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024