- Dok. Golkar
VIVA – Partai Golkar pada Lebaran Idul Fitri tahun ini kembali menyelenggarakan mudik gratis untuk tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Mudik gratis kali ini diikuti 1.580 pemudik yang diberangkatkan dengan 30 bus.
Titik keberangkatan dilakukan dari DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Minggu, 2 Juni 2019. Saat pelepasan mudik ini dipimpin Sekjen Golkar Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus yang mewakili ketua umum Airlangga Hartarto. Hadir pula Ketua Fraksi Golkar di DPR, Adis Kadir.
"Tradisi mudik gratis ini dibangun sebagai kepedulian Golkar kepada masyarakat yang akan melaksanakan pulang ke kampung halamannya," ujar Lodewijk, dalam keterangannya, Minggu malam, 2 Juni 2019.
Dia menambahkan mudik gratis ini juga bertujuan membantu beban pemudik karena pengeluaran untuk kebutuhan hari raya cukup besar. Kata Lodewijk, sebagai partai politik yang menyerap aspirasi masyarakat, Golkar terpanggil untuk meringankan beban tersebut dengan bantuan transportasi jalur darat.
"Tahun ini kebutuhan kita menggunakan satu modal untuk mudik yaitu moda darat," katanya.
Kemudian, ia juga meminta para pemudik tetap waspada dan hati-hati selama perjalanan mudik. Begitupun awak bus juga diminta wajar dalam berkendara.
Menurut dia, tak perlu memaksakan mengejar waktu namun keselamatan terabaikan. Pergunakan waktu istirahat dengan baik. "Saya ingin ingatkan jangan memaksakan kalau memang kondisi sudah capek. Kemudian istirahat recovery singkat pada gilirannya melanjutkan perjalanan," jelasnya.
Lalu, Lodewijk yang juga mewakili DPP Golkar tak lupa menyampaikan selamat hari raya Idul Fitri kepada para pemudik. Menurutnya, Golkar berkomitmen mempertahankan mudik gratis ini setiap momen lebaran.
"Dengan bantuan Partai Golkar silaturahmi yang dijalin selama mudik dapat berjalan dengan lancar aman dan tertib," tuturnya. (hty)
Pilkada 2024 Jadi Momentum Golkar Jaring Tokoh Kharismatik
Golkar dinilai tak pernah goyah meskipun sepanjang era Reformasi berbagai upaya demoralisasi dan deinstitusionalisasi dilakukan pelbagai pihak terhadap Golkar.
