- Darmawan/MCH 2019
VIVA - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengakui bahwa dia kerap di-bully di media sosial. Namun, ia selalu menanggapi cibiran itu dengan santai.
Menurut Lukman sudah menjadi konsekuensi jika seorang pejabat menuai pro kontra atas setiap ucapan dan kebijakannya. Ia hanya memaklumi setiap kritikan dan ketidaksetujuan dari masyarakat.
"Saya selalu terenyuh dengan setiap kejadian. Biasalah, kalau kita sudah menjadi dikenal banyak kalangan pasti menuai pro kontra. Tidak ada pendapat atau kebijakan akan disetujui oleh semua orang," kata Lukman saat menutup Rapat Koordinasi Nasional bidang Informasi dan Komunikasi MUI di Jakarta Pusat, Rabu 17 Juli 2019.
Lukman berkaca dari pengalaman hidup Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Bukan cuma di-bully, bahkan disakiti fisiknya masih tetap sabar.
"Rasul itu disakiti fisik, bahkan diancam dibunuh. Yang penting kita berbaik sangka saja," katanya.
Bagi Lukman, segala kritikan dan caci maki terhadapnya adalah bentuk dari rasa cinta masyarakat.
"Tentu kita tidak setuju (bully), tapi dimaklumi saja. Berbaik sangka, mungkin itu bentuk rasa cinta dia dengan amarah yang meluap dan caci maki," kata dia.
Eks Menag Lukman Hakim Cerita soal Pesan Gus Mus saat Sowan ke Rembang
Lukman Hakim Saifuddin yang merupakan Mantan Menteri Agama membagikan cerita tentang obrolan yang dibahas saat bertemu dengan K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus).
