Eks Menag Lukman Hakim Cerita soal Pesan Gus Mus saat Sowan ke Rembang
- Gontor TV
Jakarta – Sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk lintas iman, budayawan, dan aktivis HAM yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR), berkumpul untuk bersilaturahmi di rumah K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu, 12 November 2023.
Pertemuan ini, ditujukan untuk membicarakan terkait nilai-nilai demokrasi yang belakangan sudah mulai luntur.
Sejumlah Tokoh hadir di rumah Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah
- ANTARA/Sanya Dinda
Salah satu tokoh yang hadir dalam pertemuan itu adalah Lukman Hakim Saifuddin yang merupakan Mantan Menteri Agama. Lukman membagikan cerita tentang obrolan yang dibahas di dalam forum tersebut.
Menurutnya, saat pertemuan, Gus Mus, salah satu tokoh bangsa yang dituakan, berpesan agar forum-forum kebangsaan lebih diperluas dan tidak hanya dari latar belakang tertentu saja.
“Beliau (Gus Mus) tadi mengusulkan menyarankan agar forum-forum seperti ini diperluas dengan melibatkan lebih banyak kalangan,” kata Lukman yang dikutip Senin 13 November 2023.
Tidak hanya itu, Lukman juga menyebut kalau ada nasehat dari Gus Mus yang disampaikan dalam forum pertemuan tersebut. Gus Mus meminta agar para tokoh bangsa bisa bergotong-royong untuk bisa menasehati para elit dan rakyat secara keseluruhan mengenai arti demokrasi yang hakiki.
“Bahasa beliau adalah menasehati, jadi tidak hanya elit yang dinasehati tapi juga rakyat secara keseluruhan untuk kembali kepada nilai-nilai luhurnya itu,” tutup Lukman.
Dalam kesempatan ini sejumlah nama yang hadir selain Lukman Hakim adalah Goenawan Mohammad dan juga Erry Riyana. Mereka membahas bagaimana menemukan solusi terbaik bagi keutuhan Tanah Air.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah tokoh bangsa mengungkapkan keprihatinan terkait keputusan MKMK yang mengindikasikan adanya intervensi lembaga eksekutif terhadap lembaga yudikatif.
Aksi massa sidang gugatan batas usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK)
- Istimewa
Dari putusan itu, dinilai demokrasi Indonesia tengah mengalami goncangan, dengan kekuasaan yang terpusat di eksekutif, dan adanya bukti intervensi dari eksekutif ke yudikatif dan lembaga konstitusional.
