Logo timesindonesia

Peringati Hari Tani, Mahasiswa Tolak Revisi UU Pertanahan

Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Lamongan, Selasa (24/9/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Lamongan, Selasa (24/9/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Peringatan Hari Tani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur diwarnai dengan aksi demonstrasi oleh mahasiswa dan para petani. Aksi digelar di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Gedung DPRD Lamongan, Selasa (24/9/2019).

Dalam aksinya kali ini, ratusan mahasiswa yang terdiri dari tiga eleman, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) tersebut menolak adanya Revusi Undang-undang Pertanahan.

"Tuntutan kami adalah mengaktifkan Perda Nomor 12 tahun 2015, yang kedua terkait RT RW yang sudah disahkan harus dijalankan, yang ketiga adalah penolakan RUU pertanahan," kata M. Syamsudin Abdillah, perwakilan dari PMII.

Menurut Syamsudin, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Lamongan (Amdal) tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan lahan produktif di Kabupaten Lamongan agar tidak dialihfungsikan menjadi lokasi perindustrian.

"Hasilnya tadi sudah terealisasi, diberi penandatanganan dan diberi pengawalan oleh pimpinan DPRD, sehingga jika nanti aspirasi kita tidak dipenuhi, maka kita akan datang ke sini lagi dengan massa yang lebih banyak," ucap Syamsudin.

Sementara itu, anggota DPRD Lamongan, Burhanuddin dan Imam Fadeli berjanji akan mengakomodir tuntutan para mahasiwa tersebut.

"Menyelamatkan lahan produktif, sejumlah 45841 hektar dan tidak akan ada lagi pengalihan fungsi lahan produktif sebagai pabrik atau segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan kepentingan seluruh warga Lamongan. Serta mengakomodir tuntutan Amdal (Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Lamongan) untuk menolak RUU Pertanahan yang berpotensi mengkriminalisasi rakyat dan petani," kata Burhanudin.