Logo ABC

Redupnya Buzzer Pro-Jokowi di Wamena

wamena
wamena
Sumber :
  • abc

Hasil analisa mereka selama periode 26-28 September 2019 mengatakan tren dengan kata kunci "Wamena" meningkat sejak 27 September. Sedangkan "IDIBerduka", yang dipicu meninggalnya dokter Soeko Marsetiyo, mulai melonjak malam hari menjelang 28 September.

Di sisi lain, postingan Twitter teratas soal Wamena banyak membicarakan tentang peristiwa 23 September ketika 32 nyawa melayang, aksi pembakaran mobil dan rumah terjadi, serta meninggalnya dokter Soeko.

"Kita zoom cluster publik. Top influencernya @AhlulQohwah, @ReyhanIsmail_, @antilalat. Mereka menyuarakan masalah Wamena dan IDIBeduka.

Akun top buzzer pro pemerintah seperti yang muncul saat membahas "khalifah" tak tampak di cluster ini," tulis Ismail dalam cuitan di tanggal 28 September.

"Zoom cluster Oposisi. Mereka ternyata banyak membahas Wamena, spt oleh @andre_rosiade, @AzzamIzzulhaq, @Dandhy_Laksono, dll. Mereka juga mengangkat tagar #IDIBerduka, seperti oleh @LisaAmartatara3, @R4jaPurwa, dll."

"Posisi @Dandhy_Laksono bukan dalam cluster oposisi, apalagi pemerintah. Dia di luar cluster mainstream," tambah Ismail dalam postingan berserinya tentang Papua.

"Kita zoom cluster Pro West Papua. Mereka lebih banyak membahas "West Papua". Dengan top influencer @VeronicaKoman, @PurePapua, @FreeWestPapua, @BennyWenda, dll."

"Dari peta SNA tersebut, ketika publik dan oposisi banyak menyuarakan soal Wamena dan IDIBerduka, kita tak menemukan akun-akun top buzzer pro pemerintah seperti saat mereka membahas khilafah," cuitannya per tanggal 28 September.

Cluster baru berwarna hijau yang membahas Wamena.
Cluster baru berwarna hijau yang membahas Wamena. Menurut Drone Emprit kelompok tersebut bukan dari kelompok yang ada sebelumnya, sehingga disebut publik.