Heboh Materi Ujian SD di Sumatera Barat Diduga Hina Nabi Muhammad SAW

ilustrasi soal ujian
Sumber :
  • Facebook/??????????????????

VIVA –  Sejak beberapa hari belakangan, publik di Ranah Minang dihebohkan dengan beredarnya foto pertanyaan dari naskah ujian mata pelajaran Agama Islam untuk siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diduga memuat kalimat yang bernada menghina atau melecehkan Nabi  Muhammad SAW.

Kasus Hina Nabi: Polda Lampung Serahkan Berkas Komika Aulia Rakhman ke Kejati

Dugaan adanya unsur penghinaan itu, ditemukan pada naskah soal ujian nomor 13 untuk kategori soal pilihan ganda ujian semester 1 siswa SD kelas IV di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.  

Berikut ini cuplikan dari materi ujian yang diduga mengandung unsur penghinaan atau pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW tersebut.

Fakta-fakta Elia Myron, Pria yang Diduga Hina Nabi Muhammad dan Al Quran

Di bawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah

A. malas belajar
B. mengerjakan tugas sekolah
C. menjaga nama baik guru dan sekolah
D. menjaga nama baik orang tua

Politikus India Hina Nabi Muhammad, Syaikhu PKS: Jokowi Harus Protes

Reaksi keras

Temuan itu pun menimbulkan reaksi keras di kalangan publik Sumatera Barat. Banyak pihak yang menilai, seharusnya hal itu tidak terjadi. Apalagi, mengingat Sumatera Barat merupakan wilayah yang memegang teguh ajaran Islam. 

Meminta maaf

Melihat apa yang terjadi menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat, Rosmalini si perevisi dan pengedit naskah soal ujian itu,  meminta maaf kepada seluruh tokoh masyarakat, adat dan agama. Permohonan maaf itu, disampaikan Rosmalini di Mapolsek Junjung Sirih pada, Sabtu 14 Desember 2019.

Ia mengatakan sama sekali tidak ada niat untuk melecehkan Nabi besar Muhammad SAW. Menurutnya, itu murni kesalahan dan kekhilafan dirinya saat menyunting lembaran soal ujian tersebut. Rosmalini .berharap semua pihak dapat memaklumi dan menerima permohonan maaf dirinya.

"Saya Rosmalini, sebagai perevisi dan pengeditan soal agama kelas Empat SD semester I tahun anggaran 2019-2020, atas perevisi tersebut terjadi kesalahan dan kekhilafan yang saya buat. Kesalahan ini, bukan atas dasar kesengajaan. Tetapi adalah, memang karena kekhilafan
dan kesalahan," kata Rosmalini. 

Tidak disengaja

Atas kekhilafan dan kesalahan tersebut kata Rosmalini, atas nama pribadi, dengan lubuk hati yang dalam dan tidak ada unsur paksaan, dirinya meminta maaf kepada seluruh umat Islam yang ada di Dunia, Indonesia, Sumatera Barat dan Khususnya di Kabupaten Solok. Karena itu, bukanlah hal yang disengaja.

"Dengan lubuk hati yang dalam, dengan tidak ada paksaan apapun, saya minta maaf, dengan sebenar-benarnya. Maka dari itu, ini bukanlah saya sengaja untuk melecehkan Nabi besar kita Muhammad SAW. Dengan ini, dengan lubuk hati yang dalam, sekali lagi saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Jadi, hanya itu yang dapat saya sampaikan. Alhamdu lillahi rabbil 'alamin, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"ujar Rosmalini.

Masyarakat diminta tidak terprovokasi

Dihubungi Senin 16 Desember 2019, Kapolres Solok, AKBP Ferry Suwandi menyebutkan kalau yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang diperbuat. Permohonan maaf yang disampaikan oleh Rosmalini itu dilakukan di Mapolsek Junjung Sirih dan di hadapan para pemuka dan tokoh masyarakat. Termasuk juga di hadapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan otoritas terkait lainnya. 

"Yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf. Beliau mengaku tidak ada unsur kesengajaan. Dengan adanya permohonan maaf secara terbuka ini, juga diharapkan dapat meredam suasana,"kata Ferry Suwandi.

Ferry mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat tenang, tidak perlu resah dan terprovokasi maupun mudah terpancing oleh kelompok-kelompok tertentu, yang bisa saja memanfaatkan momen ini untuk memperkeruh situasi atau mengajak untuk melakukan tindakan kekerasan.

"Kita imbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing. Percayakan kepada pihak yang berwewenang untuk menangani penyelesaikan permasalahan tersebut," tutur Ferry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya