VIVAnews - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim), Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan mantan Wakil Badan Reserse dan Kriminal, Hadiatmoko sebagai ketua Tim Pengawas Penyidik (Wasdik) dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain.
Susno juga mengatakan tidak pernah mendapatkan laporan perkembangan hasil pemeriksaan kasus yang menjadikan Antasari Azhar sebagai terdakwa itu.
Namun pernyataan Susno itu dibantah oleh Polri. Polri menyatakan Hadiatmoko tidak termasuk dalam tim pengawas penyidik.
"Berdasarkan dokumen yang kami temukan yang bisa dipertanggungjawabkan adalah surat perintah untuk pengawasan tim penyidikan yang di dalamnya tidak ada nama Pak Hadiatmoko sebagaimana dikatakan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Edward Aritonang di Jakarta, Jumat 8 Januari 2010.
Edward mengatakan Tim Wasdik kasus pembunuhan Nasrudin dibentuk oleh Susno sendiri yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim. Dalam surat perintah bernomor polisi 479A/V/2009/Bareskrim yang ditandatangani Susno pada 1 Mei 2009 itu, Tim Wasdik terdiri dari tiga anggota polisi dengan pangkat Komisaris Besar Polisi. Mereka adalah, "Kombes (Pol) Dzainal Syarief, Kombes (Pol) Gatot Subiayaktoro, dan Kombes (Pol) Purwadi Ariyanto," kata dia. "Tanpa ada nama Pak Hadiatmoko."
Sebelumnya, dalam persidangan kasus pembunuhan Nasrudin, Susno mengatakan dalam kasus pembunuhan ini polri membentuk dua tim. Tim pertama adalah tim pengawas penyidik yang dikatakannya dibentuk oleh Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Kemudian tim kedua adalah tim pencari motivasi Antasari.
Kedua tim itu, kata Susno dalam sidang itu, dipimpin oleh Hadiatmoko. Susno mengaku tidak pernah dilibatkan dalam kasus ini. Menurut dia kedua tim ini langsung memberikan laporan kepada Kapolri.
Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik
Turnamen Bulutangkis PBSI Sumedang Open 2024 sukses digelar di GOR Sampurna Sumedang, Indra Jayaatmaja, Ketua PBSI Sumedang berharap ajang ini lahirkan atlet terbaik.
