Corona Masuk Indonesia, Picu Dampak Serius Terhadap Pendapatan Negara
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Virus corona atau Covid-19 sudah masuk ke Indonesia setelah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 2 Maret 2020. Nah, dampak wabah virus corona ini sangat besar untuk perekonomian Tanah Air. Bahkan, visa umrah pun disetop sementara oleh Pemerintah Arab Saudi.
Berikut dampak wabah virus corona terhadap dunia bisnis di Indonesia hingga visa umrah ditangguhkan, seperti dirangkum VIVA pada Sabtu, 7 Maret 2020.
Umrah ditangguhkan sementara
Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kunjungan peziarah dari seluruh dunia ke Tanah Suci Mekah atau Madinah untuk mencegah penyebaran virus Corona, termasuk warga Indonesia.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Saudi Arabia, Agus Maftuh Abegebriel membenarkan ada keterangan resmi dari Pemerintah Arab Saudi mengenai penghentian sementara kunjungan ke Arab Saudi. "Kita menerima keterangan tersebut pada pukul 02.40 WAS atau pukul 06.00 WIB," kata Agus Maftuh kepada tvOne, Kamis 27 Februari 2020.
Diketahui, guna mendukung negara-negara yang terkena virus corona atau Covid-19, Kerajaan Arab Saudi akan menerapkan 'standar internasional yang disetujui' dalam bentuk larangan sementara atas ziarah.
"Sementara menangguhkan masuk ke Kerajaan untuk tujuan umrah dan mengunjungi Masjid Nabi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri dikutip VIVAnews.
Angkasa Pura I rugi
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengakui sejumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I sangat berdampak oleh virus corona. Penerbangan dari dan ke China disetop, termasuk sekitar 35 jadwal penerbangan dibatalkan setiap hari periode Januari hingga Februari 2020, khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Dari 35 jadwal penerbangan, ada 6.800 penumpang per hari, dan dampaknya cukup signifikan. Pendapatan kita tergerus sekitar Rp48 miliar. Itu dari sisi penerbangannya," kata Faik seperti dilansir Vivanews pada Jumat, 6 Maret 2020.
Selain dari China, Faik mengatakan jadwal penerbangan dari dan ke negara lainnya juga ikut terdampak akibat wabah virus ini. Dalam rentang waktu Januari hingga Februari 2020, terdapat sekitar 12.703 penerbangan yang dibatalkan dari sekitar 15 bandara yang dikelola AP I.
Pariwisata perlu digenjot
Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk lebih gencar mempromosikan pariwisata Tanah Air, khususnya tiga wilayah yakni Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau. Karena menurut dia, sektro pariwisata paling kena imbas dari penyebaran virus corona.
"Saya juga minta agar memaksimalkan kegiatan konferensi dalam negeri, MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di daerah-daerah tersebut tepat didekatkan promosi yang menyasar ceruk pasar wisatawan," kata Jokowi seperti dilansir Vivanews pada Selasa, 25 Februari 2020.
Menurut dia, banyak wisatawan asing yang mulai kebingungan mencari alternatif tujuan wisata di luar China, Korea Selatan dan Jepang. Peluang itu diminta dimaksimalkan, agar mereka bisa menjadikan Indonesia sebagai sasaran alternatif berwisata.
"Saya minta agar insentif dan upaya mendorong ekonomi dilakukan secara bersamaan dan saling dukung mendukung," kata mantan gubernur DKI itu.
Penimbunan masker hingga melonjak harganya
Aparat kepolisian menggerebek pabrik masker ilegal yang diduga menimbun ratusan ribu masker di kawasan Cakung Cilincing, kawasan Tanjung Duren dan kawasan Tangerang paska menyebar virus corona alias Covid-19.
Di Tangerang, polisi gerebek Gudang PT MJP Cargo Nomor 88, Jalan Marsekal Surya Darma, Tangerang yang diduga jadi tempat penimbunan pada Selasa, 3 Maret 2020. Disitu, polisi menemukan 180 karton berisi 360.000 masker merek remedi dan 107 karton berisi 214.000 masker merek volca dan well best dari dua orang pemilik.
"Ya ada dugaan tindak pidana penimbunan alat kesehatan berupa masker kesehatan atau memperdagangkan alat kesehatan berupa masker tanpa izin edar," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan saat dikonfirmasi VIVAnews pada Selasa, 3 Maret 2020.
Sementara, harga masker yang melonjak terjadi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Bahkan, harganya naik yang biasanya Rp 50.000 per kotak sekarang menjadi Rp 300.000. "Sekarang harga masker dan hand sanitizer memang naik," ujar salah satu pedagang di Pasar Pramuka, Arif.
Bukan hanya di Jakarta, kenaikan harga masker juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Seorang apoteker di Surabaya, Tyas Susiawati (59) mengatakan sebelum virus corona menyebar harganya kisaran Rp 20.000 per kotak untuk kualitas biasa.
"Kalau yang bagus di atas p 20.000, tak sampai Rp 30.000. Per kotak isinya 50 masker," ujarnya.