Depo Pertamina Terbakar

Kebakaran Diduga dari Mesin Alkon BBM

VIVAnews -- Kebakaran yang menghanguskan salah satu tangki minyak milik PT Pertamina di Mataram, Nusa Tenggara Barat diduga akibat adanya mesin alkon saat proses pengosongan tangki nomor tiga.

"Penyebab belum diketahui pasti, kami masih selidiki, dugaan sementara berasal dari mesin alkon saat proses pengosongan tangki nomor tiga," kata Kepala Depo Pertamina Mataram, Muhammad Suherman, kepada wartawan, Senin 18 Januari 2010.

Jadi, lanjut dia, kebakaran terjadi saat kondisi tangki hanya berisi 50 Kiloliter dari kapasitas 4700 Kiloliter, dan saat ini masih tersedia primium sebanyak 3000 kiloliter. Artinya masih mencukupi kebutuhan premium di Pulau Lombok yang setiap harinya menghabiskan 600 Kiloliter bahan bakar jenis premium.

Bahkan pada pukul 14.00 waktu setempat akan dilakukan pengisian tangki dari Kapal Tankker. "Api sudah padam dan tidak mengganggu proses pengisian dari Kapal Tengker.Kita menggunakan tangki nomor 9 untuk menampung premium," ujarnya.

Suherman membantah adanya kesalahan petugas yang mengakibatkan kebakaran. Terkait dugaan teknis itu Suherman menegaskan akan diselidiki lebih lanjut.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Pihaknya sudah berkordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran. Pihaknya juga belum dapat memperkirakan kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran itu.

Peristiwa kebakaran melanda tanki Depo Pertamina Mataram pada pukul 10.30 WITA.Dua orang petugas PMK menjadi korban saat hendak memadamkan api.

Keduanya yang masing-masing diketahui bernama M Rizal Al Amin 24 tahun petugas PMK dan Agar Prayuda 23 tahun Tehnisi Depo kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024