Debat Rizal Ramli vs Luhut, PAN Ingin Pemerintah Terbuka Soal Utang

Ekonom sekaligus mantan Menko Ekuin Rizal Ramli (kanan) saat beri keterangan pers beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Ahli Ekonomi Rizal Ramli, ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Ini, lantaran Rizal Ramli ditantang debat oleh Menteri Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Walau debat belum terlaksana, banyak pihak mendukung diselenggarakannya debat ini.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Anggota DPR Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menjadi salah satu pihak yang mendukung adanya debat ini. Saleh menilai, kajian, diskusi, dialog terbuka yang membahas tentang kepentingan publik sangat perlu dibudayakan. Dan hal ini, dinilainya juga sangat. Apalagi, materi perdebatannya soal utang negara yang belakangan ramai disorot masyarakat. 

"Bagus, saya mendukung debat ini. Harapannya, kita bisa lihat berbagai perbedaan pandangan. Baik yang mendukung ataupun yang menolak," kata Saleh, Kamis, 11 Juni 2020.

Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Baca Juga: Terungkap, Sosok Dinasti Bush yang Jadi Pendukung Setia Donald Trump

Dinilai Saleh, ini bukan soal kalah menang. Melainkan adu gagasan dalam mengawal kepentingan bangsa secara keseluruhan. Dari sini, publik bisa menilai, siapa yang paling bagus. 

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Tapi, Saleh menyarankan ada baiknya panelis yang  ditunjuk nantinya adalah orang yang tak berpihak. Saleh juga berharap, debat disiarkan secara luas.

"Soal utang negara ini krusial. Dibuka saja. Berapa nilainya, digunakan untuk apa saja? Berapa bunganya? Bagaimana cara menyicil dan membayarnya? Sampai tahun berapa harus lunas? Bagaimana dampaknya bagi situasi sosial dan ekonomi masyarakat? Apakah akan diwariskan pada rezim pemerintahan berikutnya? Ini menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Saleh.

Saleh yakin, masyarakat bakal menantikan debat seperti ini agar memahami bagaimana kondisi bangsa Indonesia saat ini. "Karena itu penting. Kita tunggu saja. Saya akan mengikuti dan menjadi pendengar yang baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya