9 Bangkai Pocong Ayam Diduga Santet Baunya Menyengat se-Pemakaman

Tusuk jarum dan foto perempuan di pocong bangkai ayam
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

VIVA – Penemuan benda mencurigakan yang berisi sembilan bangkai ayam dengan balutan kain kafan mirip pocong menggegerkan warga Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jateng. Temuan benda mencurigakan pada Kamis,19 Juni 2020 tersebut terkubur di kompleks pemakaman Setya Luhur yang ditemukan oleh peziarah di sana.

Daftar Harga Pangan 8 Mei 2024: Daging hingga Minyak Goreng Naik

Menurut Kepala Desa Bakalan Krapyak, Susanto, awalnya ia mendapatkan laporan dari beberapa peziarah makam. Mereka melaporkan bahwa ada bau busuk yang menyengat di kompleks pemakaman itu.

"Awalnya peziarah mencium bau menyengat tapi bukan makam pada umumnya," ujar Susanto pada Jumat, 19 Juni 2020 sore.

Kisah Arifin Sidhik Mengembngkan Program Kemitraan di Pesantren

Kemudian lanjut Susanto, peziarah meminta izin untuk menggali salah satu gundukan tanah yang dicurigai mengeluarkan bau busuk. Ternyata setelah dicangkul sedalam 50 centimeter terdapat sembilan bungkus pocongan yang ternyata isinya bangkai ayam.

"Ada 9 benda terbungkus kain kafan yang terkubur di dua tempat yang terpisah. Yakni di satu galian yang berisi lima benda dan satunya lagi berisi empat benda," ungkapnya.

Daftar Harga Pangan 7 Mei 2024: Beras Turun, Daging Ayam hingga Gula Naik

Setelah melihat benda yang mencurigakan tersebut, Susanto bersama warga lainnya berpikir ada bungkusan mayat bayi yang dikubur. Lantas ia pun melaporkan kejadian penemuan itu ke polisi agar tak terjadi keresahan warganya.

"Kamis malamnya, Polres Kudus datang dan melakukan olah TKP. Ternyata itu bangkai ayam yang dibungkus kain kafan," katanya.

Sementara Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Kudus, AKP Agustinus David mengatakan, bungkusan benda tersebut berisi bangkai ayam, beberapa jarum di tiap bungkusnya serta ada foto seorang perempuan.

"Bukan hanya itu tapi ada kertas yang berisi mantra dan nama seorang perempuan," kata David.

Davis menjelaskan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif para pengubur sembilan benda tersebut. Ia menduga bungkusan kain kafan itu digunakan untuk ritual.

"Bisa dikatakan ada yang bermain santet oleh seseorang. Kami akan selidiki lebih lanjut karena ini meresahkan warga," kata dia.

Baca juga: Luhut Bangga Bank Dunia Puji Pengelolaan Utang RI di Pandemi Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya