Unilever Berkomitmen Hormati Budaya dan Norma Indonesia

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

VIVA – Dukungan Unilever Global, yang berbasis di Belanda, terhadap gerakan komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender, queer dan interseks (LGBTQI), telah memicu respons negatif dari masyarakat Indonesia. Bahkan, sejumlah netizen mengancam akan memboikot produk-produk dari Unilever.

Kompetisi Pasar Domestik Makin Ketat, Unilever Dinilai Punya Peluang Tumbuh Kuartal II-2024

Menanggapi hal itu, PT Unilever Indonesia Tbk, menegaskan bahwa pihaknya tetap menjunjung tinggi pada keberagaman dan yang lingkungan inklusif. Sebab, Unilever merupakan perusahaan yang selalu memberikan penghargaan tinggi atas budaya, norma, dan nilai-nilai di negara tempat mereka beroperasi, termasuk di Indonesia.

"Kami telah berada di Indonesia selama 86 tahun, dan Unilever Indonesia selalu menghormati dan memahami budaya, norma, dan nilai-nilai setempat," kata Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia Tbk, Kristy Nelwan, Sabtu 27 Juni 2020.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Unilever juga menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menghormati dan memahami budaya, norma, dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. 

"Oleh karena itu, kami akan selalu bertindak dan menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan budaya, norma, dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Komitmen ini tercermin di dalam inisiatif kami selama ini, juga dalam akun Instagram Unilever Indonesia," ujarnya.

Benjie Yap Resmi Jadi Big Bos Unilever Indonesia Gantikan Ira Noviarti

Unilever Indonesia juga menambahkan, bahwa unggahan yang menjadi sorotan di media sosial merupakan unggahan dari akun Instagram Unilever Global, yang berbasis di Belanda.

(Catatan Redaksi: Terkait berita di atas, PT Unilever Indonesia Tbk pada Sabtu 27 Juni 2020 memberikan klarifikasi untuk mencegah kesalahapahaman atas pemberitaan dalam artikel VIVA sebelumnya, ‘Bersikap Pro LGBT, Unilever Indonesia: Kami Dukung Keberagaman’ pada Kamis 25 Juni 2020. Klarifikasi ini bentuk Hak Jawab dari narasumber seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.)

Logo Unilever.

Unilever Bakal PHK 7.500 Pekerja Secara Global, Ini Alasannya

Unilever akan memangkas jumlah karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 pekerja secara global.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024