Kesalahan Abdul Aziz dalam Disertasi yang Jadi Kontroversi

Penulis disertasi kontroversial, Abdul Aziz.
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi.

VIVA – Disertasi berjudul 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital' yang disusun oleh mahasiswa program doktoral UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Aziz menjadi viral di dunia maya dan memicu kontroversial di masyarakat.

Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Noorhadi Hasan, mengungkapkan ada sejumlah problem dalam disertasi Abdul Aziz sehingga disertasi tersebut harus direvisi. Dia menyebut ada beberapa pertimbangan etika dan norma yang mendorong agar disertasi Abdul Aziz perlu direvisi. 

"Problematika utama disertasi ini terletak pada upaya penulis menjustifikasi konsep Milk al-Yamin dalam konteks kehidupan sekarang. Ini melanggar prinsip dasar akademis," ujar Noorhadi di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, kemarin.

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Noorhadi berpendapat bahwa seorang mahasiswa doktoral yang mengerjakan disertasi hanya bertugas sebagai pemikir. Sehingga tidak perlu memberikan rekomendasi-rekomendasi praktis.

Noorhadi menjelaskan dengan kondisi itu, terjadi pelanggaran prinsip dasar akademik yang dilakukan oleh Abdul Aziz. Abdul Aziz, sehingga ia diminta untuk merevisi disertasi yang ditulisnya.

Jamaika Akhirnya Akui Palestina Sebagai Negara, Peringatkan Israel Tarik Pasukan Militer

“Pertimbangan etika dan norma publik menjadi common sense masyarakat Indonesia sehingga disertasi harus direvisi," ujarnya. 

Noorhadi menjelaskan jika melihat proposal awal disertasi, Abdul Aziz seharusnya fokus pada pembahasan terkait analisis dan kritik kepada konsep pemikiran Muhammad Syahrul.

Abdul Aziz, sambung Noorhadi, seharusnya melakukan kajian konteks sejarah, budaya dan kondisi politik hingga lahirnya konsep Milk al-Yamin oleh Muhammad Syahrur.

Sebelumnya pihak UIN Sunan Kalijaga telah pula melakukan klarifikasi atas disertasi Abdul Aziz tersebut. Dalam klarifikasi yang dilakukan pada Jumat, 30 Agustus 2019 yang lalu, menghadirkan ketua sidang ujian terbuka doktoral Abdul Aziz yaitu Profesor Yudian Wahyudi yang juga merupakan Rektor UIN Sunan Kalijaga. Selain itu hadir pula dua orang promotor dan empat orang penguji disertasi milik Abdul Aziz.

Yudian Wahyudi menerangkan jika konsep Milk al-Yamin bila dipakai di Indonesia justru akan menghancurkan negara. Yudian menilai jika pemikiran Muhammad Syahrur akan berbahaya jika diterapkan di Indonesia.

"Itu (pemikiran Muhammad Syahrur yang dibahas lewat disertasi Abdul Aziz) sangat berbahaya kalau dilegalkan. Itu bisa meruntuhkan negara dari dalam. Itu harus diingat karena kami harus merombak dan meruntuhkan negara dengan melegalkan perkawinan tanpa syarat. Ini berarti akan menghancurkan negara," ujar Yudian.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya