Cuitan Pedas Terakhir Dandhy Dwi Laksono Sebelum Ditangkap

Salinan surat penangkapan Dandhy Dwi Laksono
Sumber :
  • Twitter @YLBHI

VIVA – Beberapa jam sebelum ditangkap, dengan mengutip salah satu berita portal di Indonesia, Dandhy Laksono masih sempat menuliskan cuitan di akun Twitter-nya @Dandhy_Laksono. Cuitan dengan caption yang dia tuliskan selain sejumlah retweet-an setelahnya.

Dandhy Laksono, jurnalis yang ditangkap polisi pada Kamis malam, 26 September 2019 itu lagi-lagi memang mengkririk pemerintahan Joko Widodo. Dalam cuitan itu dia menuliskan tiga hal:

“1. Mengangkat jenderal Orba. Lima tahun berkuasa tak satupun kasus HAM diselesaikan.

2. Merespon Papua dengan mengirim pasukan dan menangkapi aktivis dengan pasal makar.

3. Membatasi internet, aparatnya razia buku, ikut nyebar hoaks, dan sarat kekerasan.”

Dandhy Laksono, eks jurnalis dan pembuat film dokumenter pentolan Watchdoc ditangkap di rumahnya di kawasan Pondok Gede sekitar pukul 23.00 WIB. Dia mulai Kamis tengah malam hingga Jumat dini hari masih diperiksa di Polda Metro Jaya,

Dandhy didampingi pihak dari YLBHI dan KontraS.

"Ya ini lagi kita dampingi, lagi proses," kata Feri dari KontraS yang mendampingi Dandhy di Polda Metro Jaya.

IndiHome Luncurkan Paket Khusus untuk Jurnalis
>
Begini Perubahan Drastis Hidup Orang-orang Kantoran di Afghanistan
ilustrasi kematian

Jurnalis TV dan Model Meksiko Michelle Perez Tewas Terbungkus Seprai

Jasad korban jurnalis dibungkus seprai ditemukan oleh petugas yang sedang memadamkan kobaran api di jalan raya Picacho-Ajusco. Polisi telah melakukan pemeriksaan.

img_title
VIVA.co.id
23 Februari 2022