Kecam Penusukan Wiranto, MUI: Tindakan Brutal Tak Bisa Ditolerir

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Sa'adi, usai menemui calon wakil presiden Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Majelis Ulama Indonesia mengutuk keras penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

"Apa pun alasannya tindakan brutal tersebut tidak dapat ditolerir," kata Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019.

Menurut dia, ajaran agama mana pun tidak membenarkan tindakan kekerasan, menebar ketakutan, mencelakai orang yang tidak berdosa, apalagi membunuh pejabat negara yang sedang melaksanakan tugas. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.

Hard Gumay Ramal Kasus Hukum Chandrika Chika, Warganet: Gila, Ilmunya Dalem Banget

"MUI menduga bahwa pelaku adalah anggota dari jaringan terorisme yang masih beroperasi di Indonesia," katanya.

Menurut dia, hal ini menyadarkan bahwa gerakan paham radikal dan terorisme masih aktif di Indonesia sehingga menuntut kewaspadaan bersama.

Galih Loss sudah Minta Maaf soal Video 'Serigala', Polisi beri Jawaban Menohok

"MUI meminta kepada kepolisian untuk mendalami perkara tersebut sehingga diketahui motif pelakunya dan mengungkap jaringannya agar dapat diberantas sampai ke akar-akarnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh dua pelaku yakni pria dan wanita, usai meresmikan gedung baru kampus Mathla'ul Anwar, di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kedua pelaku berhasil diringkus di lokasi penusukan. Pihak kepolisian pun segera menggeledah sebuah kontrakan di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya