Logo BBC

Joki Cilik di NTB Tewas: Tuduhan Eksploitasi Anak atas Nama Tradisi

Seorang anak menunggangi seekor kuda dalam pacuan di di Festival Moyo, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 2015 lalu. - Ulet Ifansasti/Getty Images
Seorang anak menunggangi seekor kuda dalam pacuan di di Festival Moyo, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 2015 lalu. - Ulet Ifansasti/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Namun, dalam pacuan berikutnya Samsul sudah tak bisa lagi melihat anaknya pulang. Jangankan membawa uang, senyum dan tawanya ketika meraih kemenangan tidak akan terlihat lagi.

"Kalau kecewa ya kecewa, namanya anak tapi apa boleh buat kalau sudah takdirnya dia," katanya.

Tanpa standar keamanan

Fauzi, tetangga Samsul, mengatakan kematian Sabila disebabkan minimnya peralatan keamanan saat berkuda.

"Dulu sempat ada helm, sekarang tidak ada karena kadang-kadang suka hilang. Dipakai joki lain dan tidak dikembalikan, dan sekarang tidak lagi pake peralatan selain baju ban (rompi) saja," katanya.

Meski tanpa standar pengamanan yang memadai, setiap kali lomba pacuan kuda berlangsung, ratusan joki cilik ikut dari sejumlah daerah di NTB.

"Di masing-masing daerah seperti dari Bima, Dompu, Sumbawa sekitar 30 orang," tambah Fauzi.

Kebiasaan ini tak bisa dibendung. "Joki cilik ini memang turun temurun sejak nenek moyang kita dulu hobi kuda, joki cilik ini sudah menjadi tradisional budaya masyarakat Bima pada umumnya," kata Fauzi.