Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Menag: Supaya Mantap Betul

Menag Fachrul Razi
Sumber :
  • Furqan/Kemenag.go.id

VIVA – Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan berdoa dengan dicampur bahasa Indonesia bertujuan agar masyarakat dapat mudah memahaminya. Berdoa dengan Bahasa Indonesia ini sudah dipraktikkan Fachrul saat menjadi khatib Salat Jumat.

Babak Baru Drama Teuku Ryan-Ria Ricis, Sang Adik Unggah Doa Sang Kakak Agar Dijauhkan dari Setan

"Sebagai contoh misalnya kita bicara tentang korupsi, kita sampaikan Bahasa Arab. Saya kira koruptor-koruptor ini enggak tahu," kata Fachrul Razi di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat 8 November 2019.

Menurutnya, dengan kalimat Bahasa Indonesia bisa langsung mengena kepada khalayak atau jemaah. Berbeda dengan Bahasa Arab yang tak semua umat bisa paham.

Anggota DPR Soroti Tragedi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

"Misalnya, ya Allah ya Tuhan kami, bimbinglah kami agar kami terhindar dari korupsi ya Allah. Karena kami tahu korupsi itu sangat Kau murka, sangat Kau murkai ya Allah'. Koruptor kan dengar, waduh bahaya nih," ujarnya.

Bagi dia, berdoa dengan memasukkan bahasa Indonesia itu sudah biasa. Hal ini sudah dilakukan secara umum dengan selipan doa dicampur bahasa Indonesia.

Sah Jadi WNI, Maarten Paes Ngaku Sudah Bisa Bahasa Indonesia dan Hafal Pancasila

"Ada hal-hal yang penting perlu penekanan yang kira-kira orang di situ semuanya atau masalah yang sangat besar tidak tahu bahasa arab ya pakai bahasa Indonesia saja ditekankan supaya mantap betul, betul-betul terkena di jiwanya," katanya.

Sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Fachrul juga menjelaskan terkait masalah doa dengan Bahasa Indonesia. Ia mempraktikkan ini saat menjadi khatib Salat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat pekan lalu. Doa Bahasa Indonesia ini sempat menjadi polemik di tengah masyarakat.

"Masalah doa. Saya memang mengatakan bahwa kepada imam-imam di Kemenag, doa pada dasarnya meminta ke Tuhan. Tetapi, juga mengokohkan tekad ke dalam," kata Fachrul di ruang Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 7 November 2019.

Mantan Wakil Panglima TNI itu pun memberikan contoh doa sehari-hari yang biasa menggabungkan Bahasa Arab dengan Indonesia.

Menurutnya, berdoa dengan menggunakan Bahasa Indonesia itu merupakan hal yang biasa digunakan dalam keseharian. Maka itu, tak perlu dipersoalkan terlalu jauh.

"Jadi, sebenarnya biasa saja. Kalau sampai dipersoalkan, yang dipersoalkan apanya? Tapi enggak apa-apa," kata Fachrul Razi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya