Pemborosan Anggaran Ridwan Kamil untuk Gedung Sate Disorot

Gedung Sate, Bandung Jawa Barat
Sumber :
  • http://www.disparbud.jabarprov.go.id/

VIVA – Satu lagi proyek Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Kali ini, soal perbaikan taman Gedung Sate yang angkanya mencapai lebih dari Rp71 miliar.

Sekda Jawa Barat Positif COVID-19 Termasuk Klaster Gedung Sate

Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono, mengatakan Gedung Sate sebagai ikon terkuat Jawa Barat merupakan gedung sarat nilai sejarah karena dibangun sejak zaman Belanda, tepatnya 27 Juli 1920.

Struktur bangunan yang kuat dan arsitekturnya yang unik dan keren membuat Gedung Sate menjadi tempat bersejarah yang sering dikunjungi oleh banyak turis, baik itu dalam negeri maupun mancanegara.

Ada 31 Orang Positif COVID-19, Gedung Sate Bandung Ditutup Sementara

Imam mengatakan, halaman dan taman Gedung Sate sudah beberapa kali mengalami perbaikan untuk mendukung daya tarik agar ikon Jawa Barat lebih banyak lagi menjadi perhatian dunia.

"Terakhir tahun 2017, zamannya Gubernur Kang Aher Gedung Sate dilengkapi museum dan taman yang cukup menambah kerennya gedung tersebut," kata Imam kepada VIVAnews, Jumat, 15 November 2019

Hari Pertama Puasa, Vaksinasi di Gedung Sate Capai 700 Dosis

Baru dua tahun diperbaiki, Ridwan Kamil kembali mengajukan anggaran untuk merombak taman dan fasilitas lain di Gedung Sate. Imam menyebut mantan Wali Kota Bandung itu mengajukan anggaran Rp71,162 miliar untuk rehabilitasi Gedung Sate.

"RK (Ridwan Kamil) lupa masih banyak rumah rakyat yang tidak layak huni. RK lupa masih ada rakyat yang belum dapat listrik. RK lupa rakyat ribut soal zonasi SMA/SMK negeri yang kewajiban provinsi untuk membangun," ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai dalam setahun Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat, banyak proyek yang dibangun sebagai proyek pencitraan dan tidak mementingkan perasaan rakyat yang sedang kesusahan.

Bahkan, kata Imam, ada sejumlah proyek yang salah kaprah. Misalnya, proyek yang bukan kewenangan provinsi dibangun, padahal itu kewenangan pusat atau kewenangan kota/kabupaten. Di antaranya, proyek pariwisata Situ Rawa Kalong senilai Rp85 miliar, proyek Kalimalang sebesar Rp45 miliar.

"Menurut penilaian kami tidak strategis dan cenderung proyek pencitraan. Padahal para petani membutuhkan daerah irigasi dan jaringan irigasi yang rusak parah. Sawah mengalami kekeringan di musim panas lalu sehingga banyak petani gagal panen atau tak bisa menanam padi akibat tak teralirinya sawah mereka," ungkapnya.

Satu lagi, kata Imam, yakni proyek pembangunan alun-laun di beberapa kota di Jawa Barat. Padahal itu bukan kewenangan dan kewajiban Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dinilai tidak tepat sasaran.

"Menurut kami yang merupakan kewajiban Jawa Barat seperti tidak menjadi perhatian. Seperti pembangunan SMAN dan SMKN setiap kecamatan yang menjadi keluhan tahun lalu karena pemberlakuan zonasi dalam penerimaan murid baru," ujar Imam.

Adapun rincian anggaran untuk proyek Gedung Sate yang juga jadi sorotan sebagai berikut:   

1. Pekerjaan persiapan               Rp500 juta
2. Pekerjaan plaza basement         Rp21,076 miliar
3. Pekerjaan plaza depan Gedung Sate     Rp5,316 miliar
4. Pekerjaan taman samping         Rp4,718 miliar
5. Pekerjaan jembatan             Rp5,074 miliar
6. Pekerjaan plaza belakang         Rp5,004 miliar
7. Pekerjaan taman ex lapangan         Rp5,967 miliar
8. Pekerjaan taman dan tempat parkir mekanis area lapangan tenis Rp23,507 miliar

Total : Rp71,162 miliar

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya