Di Forum Parlemen Eropa, Cak Imin Minta Setop Ekspor Limbah Plastik

Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri)
Sumber :
  • Dok. DPR

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri kongres partai politik anggota Parlemen Eropa atau European People's Party yang digelar selama tiga hari di Zagreb, Kroasia. Kongres ini diikuti lebih dari perwakilan 40 negara.

Lolos Anggota DPR, Pesona Verrell Bramasta bak Pangeran Termuda di Parlemen

Cak Imin yang mewakili Indonesia membawa misi terkait persoalan isu global. Setidaknya ada tiga agenda utama yang dibawa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu meluruskan pandangan keliru tentang sawit Indonesia, emisi karbon serta sampah plastik.

Khusus sampah plastik, Cak Imin menyinggung soal ekspor sampah plastik dari negara-negara Eropa. Hal ini disampaikannya saat sesi pendalaman bersama perwakilan negara maju seperti Jerman, Prancis, Italia. Permintaannya agar jangan sampai ada lagi perusahaan dari negara-negara tersebut mengekspor sampah plastik atau limbah B3 ke Indonesia.

Terpilih Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon: Ini Tugas Mulia

"Kita ini sudah jadi penyumbang kedua terbesar dunia untuk sampah plastik di laut, sekitar 187 juta ton. Jangan ditambahi lagi dari negara Eropa," kata Cak Imin dalam keterangan resminya, Jumat, 22 November 2019.

Dia menyoroti kasus ditemukannya 428 kontainer berisi sampah plastik di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, hal ini membuktikan melonjaknya ekspor sampah plastik dari negara Eropa.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

"Beberapa waktu lalu membuktikan bahwa ekspor sampah plastik dan limbah B3 dari negara Eropa tetap jalan. Kontainer itu berasal dari Jerman, Inggris, Italia, Prancis, Belgia," lanjut Cak Imin.

Cak Imin melanjutkan semua negara sebaiknya saling menjaga dan punya kontribusi dalam menjaga lingkungan.

"Mari kita saling jaga saja. Negara Eropa, Asia dan Amerika semua punya kontribusi dalam perusakan lingkungan. Dan mereka memahami keberatan saya itu," tuturnya.

Selain itu, ia menyampaikan pesan kepada kader PKB agar kreatif dalam pengolahan sampah. Sebab, ia menilai teknologi pengelolaan sampah plastik ada yang murah dan sederhana.

Pesan ini penting karena PKB memiliki kader yang memimpin Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Ia berharap ada gebrakan seperti membantu mendorong agar badan usaha milik desa atau Bumdes masuk ke usaha pengelolaan sampah.

"Saya minta kader PKB di Kementerian Desa untuk mendorong agar Bumdes-bumdes masuk ke usaha pengolahan sampah plastik ini. Sepanjang ada off-takernya, bisnis ini menguntungkan kok," ujar Cak Imin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya