Diplomat RI Diminta Ikut Promosikan Kopi Manggarai ke Mancanegara

Situasi minum kopi bersama di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, NTT, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Jo Kenaru (NTT)

VIVA – Kopi selama ini menjadi komoditas andalan bagi Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Bahkan aroma khas kopi Manggarai sudah dikenal ratusan tahun lampau sejak era kolonial. 

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Namun, belum optimalnya promosi maupun produksi massal yang berkelanjutkan menjadi tantangan dalam memperluas pasar kopi khas Manggarai. Begitu pula dalam menembus pasar mancanegara, perlu upaya yang lebih giat lagi. 

Demikian hasil curah pikiran antara Bupati Manggarai, Deno Kamelus, dengan sejumlah diplomat Indonesia yang tengah menjalani pendidikan khusus. Para peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI (Sesparlu) angkatan ke-63 tengah mengunjungi NTT, di mana salah satu program adalah menemui Bupati Manggarai. 

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Pada pertemuan tersebut, yang berlangsung Rabu 27 November 2019, Bupati Manggarai Deno Kamelus menyampaikan potensi ekonomi Kabupaten Manggarai di sektor pertanian, pariwisata dan  budaya. "Selain kopi, cengkeh, vanili dan kemiri, merupakan komoditas yang punya potensi besar untuk diandalkan Manggarai," ungkap Deno. 

Khusus kopi, Bupati Deno dengan bangga mengungkapkan bahwa produksi dari wilayahnya itu lain dari yang lain. "Kopi manggarai arabica memiliki citarasa unik dan memiliki efek stereoid," ungkapnya, seperti yang disiarkan Sesparlu Angkatan ke-63. 

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Bahkan, dahulu bangsa Belanda menyebut kopi arabica manggarai ini dengan “drug coffee”. "Itu karena rasanya yang membuat orang ketagihan," ungkap Bupati.

Maka, Deno pun meminta para diplomat RI yang tengah menimba ilmu ini untuk turut mempopulerkan kopi Manggarai. Apalagi bila mereka kembali bertugas dan ditempatkan di mancanegara.   

Selain kopi dan komoditas pertanian lainnya, bupati juga mengungkapkan bahwa pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan kabupaten Manggarai. "Tahun 2020, Pemda telah menyiapkan festival Manggarai  dengan menampilkan permainan daerah dan tarian. Pemerintah Kabupaten juga akan  mempromosikan kampung Wai Rebu sebagai cagar budaya adat," kata Deno.  

Untuk itu dia mengharapkan peserta Sesparlu ke-63 giat memberi masukan untuk pengembangan potensi produk kopi, khususnya ke pasar Eropa, serta pengelolaan pariwisata dan promosi ekonomi budaya Manggarai kepada publik internasional termasuk kepada para duta besar asing di Jakarta melalui beberapa program Kemlu.
 
Sementara itu, Direktur Sesparlu June Kuncoro Hadiningrat sebagati pemimpin rombongan, menyatakan bahwa pengembangan potensi TTI (Trade, Tourism and Investment) daerah menjadi salah satu unsur penting dalam pelaksanaan diplomasi ekonomi Indonesia. Untuk itu Kemenlu menjalin kerjasama erat dengan daerah-daerah guna mendapatkan informasi potensi TTI dan memberikan masukan.

Kunjungan peserta Sesparlu ke 63 ke Kantor Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur  

"Kunjungan peserta Sesparlu ke daerah adalah untuk mengenal kekayaan budaya dan memperkuat diplomasi ekonomi," kata June. Sesparlu adalah diklat jenjang pendidikan fungsional diplomat tertinggi yang diikuti oleh para diplomat senior Kemlu yang telah ditugaskan di Perwakian RI minimal dua kali dan berkarir minimal 15 tahun.

Selain pengembangan TTI, Bupati juga mengharapkan Kemenlu untuk memberikan bantuan perlindungan masyarakat Manggarai yang bekerja di luar negeri. Direktur Sesparlu menyampaikan bahwa perlindungan WNI adalah salah satu pilar diplomasi Indonesia. "Masyarakat Manggarai yang ke luar negeri agar memanfaatkan sms blast saat tiba di negara tujuan dan menyimpan kontak perwakilan RI," lanjut June.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya