Survei Roda Tiga: 32,8 Persen Responden Tak Setuju Ibu Kota Pindah

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi Ibu Kota RI di Penajam Paser Utara
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Lembaga survei Tiga Roda Konsultan merilis hasil survei terkait respons masyarakat soal pemindahan Ibu Kota RI. Mayoritas masyarakat tak setuju atas pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur.

Pengendara Motor di Indonesia Hari Ini Diminta Waspada

"Sebanyak 32,8 persen masyarakat tidak setuju, sedangkan hanya 29,3 persen masyarakat setuju," ucap Direktur Roda Tiga Konsultan, Muhammad Taufiq Arif, di kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan, Selasa 17 Desember 2019.

Kemudian, ada sebanyak 24,3 persen menyatakan netral. Lalu, ada 5,5 persen masyarakat sangat tidak setuju. Disusul 4,8 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Ketua MPR: Putusan MK Menjadi Akhir dari Berbagai Upaya Hukum Konstitusional

Taufiq menambahkan, pihaknya pun merilis survei penggunaan APBN dalam pemindahan Ibu Kota. Tercatat sebanyak 39 persen responden tidak setuju APBN digunakan dalam pemindahan ibu kota. Sebanyak 21,5 persen menyatakan setuju. 

"Hasil menunjukkan bahwa responden cenderung menolak wacana tersebut," kata dia lagi.

Ikut UU MD3, Airlangga Tegaskan Golkar Tak Incar Kursi Ketua DPR

Pemilihan presiden oleh MPR

Selain itu Roda Tiga juga melakukan survei tentang wacana pemilihan presiden oleh  Majelis Permusyawaratan Rakyat. Tercatat 52,8 persen responden tak ingin pemilihan presiden oleh MPR. Kemudian, ada 12,3 persen menyatakan sangat tidak setuju pemilihan presiden oleh MPR.  

"Hasil survei kami sebanyak 52,8 persen tidak menginginkan Pilpres melalui MPR," ucap Taufiq. 

Survei mencatat hanya 9,9 responden yang setuju kalau pemilihan presiden oleh MPR. Kemudian, hanya 0,9 persen responden yang sangat setuju. Lalu ada responden netral dengan 17,7 persen dan yang tidak menjawab sebanyak 6,4 persen. 

Tiga Roda Konsultan juga melakukan survei soal sikap masyarakat terkait pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang dilakukan oleh DPRD. Sebanyak 54,3 persen masyarakat menyatakan tidak setuju, lalu ada 11,9 persen sangat tidak setuju, 0,6 persen sangat setuju dan 10,6 persen setuju. Kemudian, ada juga 17 persen responden memilih netral dan 5,7 persen tidak menjawab.

Untuk diketahui, survei dilakukan pada November sampai Desember 2019 dan melibatkan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,89 persen. Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling. Wawancara dilakukan dengan tatap muka secara langsung. 

Demi menjaga kualitas data, digunakan metode live call dan call back sebanyak 20 persen dari jumlah sampel. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya