- Dok. PKB
VIVA – Pasca bencana banjir di Ibu Kota, berbagai pihak menyambangi titik lokasi masyarakat yang menjadi korban. Salah satunya yang menaruh perhatian adalah Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Figur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengecek dan memimpin normalisasi saluran air atau got di bantaran Kali Ciliwung, RT13/RW02, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 7 Januari 2020.
Muhaimin mengaku sedih melihat kondisi warga Kampung Pulo yang menjadi korban banjir. Ia sempat menyempatkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah warga.
Tak lupa, ia memberikan semangat kepada warga yang sedang bahu membahu membersihkan lingkungan rumahnya dari sisa sampah banjir. Kondisi terparah selokan yang tersumbat sampah sisa banjir.
"Kondisi di sini masih memerlukan perhatian lebih. Dampak banjir di sini cukup parah," kata Muhaimin.
Dia juga sempat menyusuri gang-gang di Kampung Pulo bersama salah seorang Ketua RT 013, Umar. Meski langganan menjadi korban banjir, diharapkan ada kebijakan yang menjadi solusi dari pemerintah.
"Beginilah kondisi kami. Kami berterimakasih atas kehadirannya. Alhamdulillah kondisi kita sudah membaik berkat bantuan rekan-rekan PKB," kata Umar.
Adapun Muhaimin menginstruksikan kader PKB untuk peduli terhadap korban banjir. Kampung Pulo menjadi pilihan karena merupakan salah satu lokasi terparah banjir di Jakarta.
Anggota Tim Penanggulangan Bencana DPP PKB, Bambang Susanto mengatakan proses pembersihan material sisa banjir di kawasan Kampung Pulo perlu waktu. Hal ini mengingat saat ini kondisi cuaca masih sering turun hujan dengan intensitas lebat.
Terkait ini, DPP PKB juga tetap mempertahankan posko Dapur Umum di Kampung Melayu yang mengerahkan Tenaga Ahli dan Staf PKB di DPR RI sebagai relawan. Cara ini dilakukan sesuai instruksi Muhaimin.
"Saya minta seluruh relawan untuk mengoptimalkan peran membantu seluruh korban banjir di Kampung Pulo demi kemanusiaan," tutur Bambang.
Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak
Sejumlah infrastruktur dI Melawi seperti jembatan mengalami kerusakan. Selain itu, sekolah hingga perkantoran masih terendam banjir.
