Jemput WNI dari Wuhan, Pilot Batik Air: Kami Siap Situasi Terburuk
- VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA – Pilot Batik Air Destyo Usodo menyampaikan, 18 kru maskapai penerbangan itu sudah siap atas situasi terburuk dalam misi kemanusiaan menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China.
Menurut Destyo, sebelum terbang ke China, para kru melakukan simulasi-simulasi lebih dulu terkait hal yang bisa terjadi, jika wabah Corona semakin memburuk saat pesawat tiba di Wuhan.
"Kita melakukam simulasi-simulasi, skenario, worst scenario, just in case ada sesuatu yang tidak sesuai," ujar Destyo di Lion Air Group Simulator di Jakarta, Sabtu, 15 Februari 2020.
Destyo menyampaikan, sekali pun begitu, para kru tak gentar untuk menjemput para WNI di Wuhan. Para kru juga mendapat dukungan yang besar dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, TNI AU, hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar kesehatan mereka terjaga, juga supaya misi menjemput WNI sukses.
"Kita semua di sini juga, semua adalah sumber daya manusia yang sudah siap dan kompeten untuk melaksanakan segala misi yang diberikan oleh perusahaan," ujar Destyo.
Destyo mengemukakan, para kru akhirnya sukses melaksanakan misi dengan mengantarkan para WNI mendarat di Jakarta. Bersama para WNI, 18 kru juga sempat mengikuti prosedur World Health Organization (WHO) dengan bersama-sama dikarantina hingga 14 hari di Natuna.
"Selama misi ini, kita mengerjakan yang sudah sesuai dengan SOP, policy, perusahaan. Dan kita juga tidak ragu, karena kita sudah siap, apa pun misi itu, kita sudah memiliki kompetensinya," ujar Destyo.