Perantau yang Tiba di Sulsel Harus Diisolasi 14 Hari

VIVA – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, melakukan peninjauan kesiapan Pelabuhan Nusantara Parepare untuk menerima penumpang dari Nunukan dan Samarinda, Jumat, 3 April 2020.

Kemendes Bentuk Tim Khusus Usut Rombongan Kades Bone yang Dugem di Makassar

Penumpang dari Nunukan berjumlah 220 orang dengan menaiki Kapal Thalia. Sedangkan penumpang dari Samarinda 202 orang dengan menaiki KM Aditia, yang perkiraan tiba pada pukul 19:50 WITA.

Nurdin menjelaskan virus corona Covid-19 ini sudah menjadi masalah dunia. Apalagi Covid-19 betul-betul berdampak bagi daerahnya.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Menurut dia, episentrum penyebaran ada di Kota Makassar. Pemerintah sudah melakukan pemetaan dan ada beberapa langkah yang dilakukan, termasuk isolasi wilayah baik tingkat RT, RW dan Kelurahan.

"Yang kita lakukan sekarang ini bagaimana menjaga pintu-pintu masuk dengan baik. Ini akan muncul masalah baru kalau tidak dijaga dengan baik. Alhamdulillah sudah ada kebijakan pemerintah untuk itu," ujar Nurdin.

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Sulsel, 8 Warga Meninggal Dunia

Ia berharap, seluruh masyarakat Sulsel mendengar imbauan dan menaati seluruh aturan, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota.

"Mudah-mudahan semua saudara kita mendengarkan peraturan pemerintah. Kalau masuk di Sulsel, harus melakukan isolasi," ujarnya.

Ia menjelaskan, cara terbaik untuk memotong rantai penyebaran Covid-19 yakni melakukan isolasi wilayah dan memperketat seluruh pintu masuk, termasuk pelabuhan penumpang yang ada di Parepare dan Makassar.

"Kita tidak menutup, tapi semua yang masuk di pelabuhan kita isolasi 14 hari. Kenapa harus melakukan isolasi, supaya  masa inkubasinya itu selesai," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya