Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

Tim Sar Gabungan Evakuasi korban tewas akibat Bencana Alam Longsor di Kabupaten Tana Toraja.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Tana Toraja – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menetapkan status tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Tanah Toraja. Penetapan bencana alam itu dilakukan usai menjadi perhatian publik lantaran menewaskan belasan warga.

BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo menuturkan, bahwa bencana alam yang menewaskan sebanyak 20 orang di Kabupaten Tana Toraja dinaikkan status ke tanggap darurat.

"Untuk saat ini status Tana Toraja tanggap darurat karena sudah ada korban, jadi kita naikkan statusnya tanggap darurat. Tapi masih itu versi (skala) kabupaten dulu," ujar Amson Padolo saat dikonfirmasi, Selasa, 16 April 2024.

Harley Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Pasutri Tewas

Dia menjelaskan, bahwa langkah tersebut diambil dan diharapkan dapat mempercepat proses penanganan dan pemulihan di daerah-daerah yang terkena dampak.

Ilustrasi longsor.

Photo :
  • BNPB.
Sebelum Bunuh Diri, Brigadir RAT Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta Sejak 10 Maret

"Selama 14 hari, terhitung hari ini. Ini untuk mempercepat penanganan, kami juga masih melakukan proses pencarian sisa korban," ungkapnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin yang berkunjung melihat langsung kondisi korban tanah longsor di Tana Toraja menyatakan rasa dukanya dan berbincang dengan keluarga memberikan dukungan moril.

"Sabar ki semua," kata Bahtiar diawal perjumpaan dengan mata berkaca-kaca

Pj Gubernur Bahtiar juga menyampaikan dukungan dan kekuatan bagi warga Tana Toraja yang berduka.

"Kami atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sulawesi Selatan, turut berduka cita pada saudara-saudara kita yang terkena bencana longsor," ujar Pj Gubernur dalam kunjungannya.

Ia menyatakan, mengambil langkah cepat dengan berkomunikasi dengan Bupati Tana Toraja sejak laporan pertama masuk. Ia mengapresiasi Dandim, Kapolres, dan jajaran Badan Penanggulangan Bencana serta tokoh masyarakat yang bergerak cepat.

"Media juga aktif menginformasikan perkembangan kegiatan dan mengecek penanganan sudah sampai sejauh mana. Saya tahu teman-teman sudah bekerja keras," tuturnya.

Pj Gubernur menekankan pentingnya langkah penyelamatan dan mengimbau warga di seluruh Sulawesi Selatan untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan longsor.

"Yang paling penting, adalah sekali lagi penyelamatan warga kita dan menangani korban, baik yang meninggal dunia, maupun ada yang luka termasuk juga ada tempat tinggal dan memastikan warga kita makan dan minum cukup dan mereka dalam keadaan sehat semua. Apalagi kondisi hujan, soal kesehatan harus kita perhatikan," pesannya.

Langkah-langkah lebih lanjut akan diambil oleh Pemerintah Provinsi untuk membantu warga yang terdampak bencana.

Ilustrasi titik rawan longsor.

Photo :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

Pada kunjungan itu juga, Pj Gubernur Bahtiar juga memberikan santunan kematian kepada keluarga korban, Bahtiar juga menyerahkan bantuan satu ton beras dan bufferstock yang diserahkan kepada Bupati Tana Toraja.

Sekedar diketahui, bahwa bencana longsor terjadi di dua kecamatan pada dua waktu yang berbeda pada akhir pekan di Kabupaten Tana Toraja. 

Kedua kecamatan itu yakni di kecamatan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale longsor terjadi Sabtu, 13 April 2024 sekitar pukul 23.30 WITA, mengakibatkan 15 korban tewas, dua selamat dan dua lainnya masih dinyatakan hilang.

Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu sekitar pukul 03.00 WITA. Longsor menerjang satu rumah warga dan mengakibatkan tiga orang tewas, dua selamat dan satu masih dalam pencarian.

Selanjutnya, Tim Sar Gabungan yang masih terus berjibaku mencari para korban akhirnya membuahkan hasil. Tepat pada Senin 15 April 2024 dua korban bencana tanah longsor Tana yang sebelumnya dinyatakan hilang telah berhasil ditemukan tim SAR gabungan Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.

Dengan penemuan dua korban tersebut, total korban jiwa akibat bencana tanah longsor di Tana Toraja menjadi 20 orang. Dari jumlah tersebut, 16 korban ditemukan di Desa Manggau, Kecamatan Makale. Empat korban lainnya telah ditemukan di Desa Lembang Randan Baru, Kecamatan Makale Selatan.

Dengan penemuan semua korban, operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan. Namun, tim SAR gabungan tetap siaga untuk merespons laporan kehilangan anggota keluarga dari warga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya