LSI Denny JA Rumuskan Enam Strategi Hadapi Era New Normal

Karyawan mal antre untuk coba alat pendeteksi suhu tubuh jelang new normal
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVAnews - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merumuskan ada enam strategi atau pedoman baru Indonesia ketika menerapkan era new normal agar masyarakat tetap produktif, tapi aman dari penularan virus corona Covid-19. Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan saat ini perang melawan corona memasuki babak baru yang disebut sebagai new normal.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Artinya, warga kembali beraktifitas dan sektor ekonomi bergerak kembali tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Karena menurut dia, ekonomi tak mungkin menunggu hingga 2021 apalagi 2022 untuk berjalan kembali. Sebab, ekonomi harus pulih agar menjamin tidak semakin banyak warga yang terkapar karena hancurnya ekonomi rumah tangga mereka.

“Hidup di era new normal, akan mampu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dari Covid-19 dan kesehatan ekonomi. Maka, perlu strategi baru agar new normal menghindarkan Indonesia dari gelombang kedua virus corona, seperti yang diingatkan para epidemilogis dan WHO,” kata Rully kepada wartawan pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Untuk itu, Rully menyampaikan enam strategi atau pedoman baru Indonesia menuju new normal di antaranya tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil. Jadi, pembatasan sosial tetap diberlakukan jika masih ada potensi penyebaran virus tapi skalanya diperkecil.

“Tidak lagi dalam skala luas, level kota/kabupaten atau provinsi, namun pembatasan diberlakukan di level RT/RW, desa atau cluster tertentu saja,” ujarnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Strategi kedua, kata Rully, area atau cluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW, desa atau cluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkontrol).

“Namun, bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus. Dan bisa kembali dibuka jika kasusnya mulai terkontrol kembali,” katanya.

Ketiga, Rully mengatakan strateginya dengan keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing.

“Para ulama/pendeta di tempat ibadah, pengusaha di mal, restoran, pabrik, kepala sekolah atau rektor di lembaga pendidikan dan lainnya. Semuanya bahu-membahu menjamin bahwa protokol kesehatan diterapkan dengan baik,” kata dia.

Strategi keempat, mereka yang rentan lebih dilindungi. Data Gugus Tugas Nasional Covid-19 menunjukkan bahwa di atas 80 persen mereka yang meninggal karena Covid-19 berada pada usia 45 tahun ke atas.

Strategi kelima, memperkuat imunitas. Para ahli menjelaskan salah satu upaya menahan lajunya penyebaran corona adalah dengan memperkuat imunitas tubuh. Dengan imun tubuh yang kuat, dampak virus bisa diminimalkan. Misalnya istirahat cukup, konsumsi vitamin, olahraga teratur.

Strategi keeman, kata Rully, memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah. Dengan dibuka kembali aktifitas warga dan aktifitas ekonomi, secara bersamaan pemerintah pusat dan daerah harus terus memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis.

“Dengan memperhatikan enam pedoman strategi di era new normal ini, diharapkan Indonesia mampu menjaga keseimbangan antara isu kesehatan dan isu ekonomi,” katanya.

Di samping itu, Rully menjelaskan riset dilakukan dengan metode kualitatif yaitu studi data sekunder periode. Tiga sumber data yang digunakan di antaranya data Gugus Tugas, Data Worldometer, dan data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya