Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia karena Sakit

Sastrawan Sapardi Djoko Damono
Sumber :
  • Twitter Goenawan Mohamad @gm_gm

VIVA – Kabar duka datang dari dunia sastra Indonesia. Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu, 19 Juli 2020.

5 Kecelakaan Bus Maut Sepanjang 2024, Terbaru di Subang

Informasi duka itu disampaikan salah satunya oleh jurnalis senior Goenawan Mohamad lewat akun Twitternya, @gm_gm.

"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020," tulis Goenawan di akun Twitternya yang dikutip VIVA pada Minggu, 19 Juli 2020.

Jumlah Korban Tewas Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 50 Orang, Menurut BNPB

Dari informasi, Sapardi meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Pria berusia 80 tahun asal Solo itu dikenal sebagai pujangga dengan deretan syairnya yang terkemuka.

Pun, dikonfirmasi terpisah, Marketing Communication Manager Eka Hospital, Erwin Suyanto membenarkan informasi Sapardi Djoko meninggal dunia. Ia mengataka Sapardi meninggal karena penurunan fungsi organ.

Profil David Sanborn, Pemain Saksofon Legendaris yang Meninggal Dunia

"Betul, beliau sudah berpulang. Untuk penyebab meninggalnya karena ada faktor penurunan fungsi organ," ujar Erwin.

Di dunia akademisi, mendiang juga tercatat mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI). Di lini media sosial, ucapan duka cita netizen mengalir untuk Sapardi.

Sejumlah penghargaan telah diraih Sapardi. Dikutip dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id, penghargaan yang diraih Sapardi di antaranya pada 1963 ia mendapat Hadiah Majalah Basis atas puisinya "Ballada Matinya Seorang Pemberontak"; pada 2003 mendapat penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature; pada 2004 memperoleh Khatulistiwa Award; pada 2012, mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya