Deklarasi KAMI Soroti Kemerosotan Ekonomi hingga Politik di Indonesia

Acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI di Tugu Proklamasi Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 18 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Para tokoh masyarakat menghadiri acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI di Tugu Proklamasi Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 18 Agustus 2020. 

Cak Imin Diperiksa Usai Deklarasi Jadi Cawapres, NasDem: 13 Tahun KPK Ngapain Aja?

Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani mengatakan, ada berbagai macam pokok pikiran untuk menilai bangsa saat ini dalam kondisi problem yang begitu banyak. Ada problem di bidang ekonomi, pemerintah juga sudah mengemukakan bahwa ekonomi mengalami penurunan sampai minus 5,32 persen. 

"Kami menilai bahwa sesungguhnya penurunan ekonomi ini, atau kemerosotan ekonomi tidak semata-mata akibat pandemi, tapi jauh sebelum pandemi ini ekonomi kita sudah bermasalah," kata Yani. 

Syahganda Nainggolan Bebas

Selain itu, aksi ini menyoroti masalah politik, hukum, sosial budaya, industri pertambangan, dan lain sebagainya. 

"Jadi pada akhirnya kami tidak mengklaim diri kami sebagai oposisi. Kami hanya menyampaikan pikiran kami, pandangan kami, penilaian kami terhadap situasi dan kondisi. Sebagai partisipasi kami sebagai warga negara yang melihat biduk perahu kapal Indonesia ini akan tenggelam," katanya.

Penahanannya Ditangguhkan, Jumhur Hidayat Lebaran Bareng Keluarga

Baca juga: KAMI Desak Sidang MPR Turunkan Jokowi, Kapitra: Makar Berbungkus Moral 

Oleh karena itu, Yani mengatakan, KAMI ini berusaha semua untuk menyelamatkan agar kapal Indonesia ini tidak tenggelam. Yani juga meminta agar pemerintah mendengar aspirasi para deklarator KAMI tersebut. 

Tentunya, jika pemerintah tidak merespons, ia menyerahkan sepenuhnya karena kedaulatan kekuasaan itu sepenuhnya ada di tangan rakyat. Bahwa ini hanya menampung, menerima, dan menyalurkan aspirasi rakyat tersebut. 

"Karena saat ini kita ketahui masyarakat kita, rakyat kita kesusahan mencari makan, mencari kerja, di mana-mana kesulitan dan sebagainya. Oleh karena itu hal-hal yang mengalami kesusahan itu kami menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi itu. Berikutnya, kekuasaan itu ada di tangan rakyat," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya