Timbunan Material Lahar Gunung Semeru Setebal 15 Meter Akan Dikeruk

Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan lava pijar disertai awan panas sejak Senin tengah malam, 30 November 2020 hingga Selasa dini hari.
Sumber :
  • Dokumentasi Pos Pantau Gunung Api Semeru

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melihat bekas erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Kamis, 3 Desember 2020.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Di sana tampak sedimentasi material luapan erupsi Gunung Semeru menebal. Timbunan material di jalur aliran lahar sudah mencapai lebih 15 meter dari kondisi sebelum erupsi. Sedangkan potensi erupsi belum berhenti dan guguran awan panas masih terus berlangsung.

Usai meninjau, Khofifah mengatakan segera ada pengerukan di lokasi itu agar jalur tetap bisa menjadi jalur aman untuk aliran lahar. Pengerukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk meluber ke  perkampungan dan rumah warga. Status Gunung Semeru saat ini level II (waspada). 

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

"Untuk jalur aliran lahar di dusun Curah Kobokan ini ketebalan sedimentasi sudah mencapai lebih 15 meter, jadi harus dikeruk, agar jika ada material dari erupsi Gunung, tidak ada yang meluber ke perkampungan warga," kata Khofifah.

Baca: Khofifah Di-bully karena Salah Unggah Video Gunung Diklaim Semeru

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Langkah taktis yang diambil adalah langsung berkoordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo. Dia langsung berkoordinasi dengan Menteri PUPR dan TNI. Dua institusi itu menyatakan mendukung proses pengerukan.

"Tetapi harus sangat waspada mengingat sedimentasi material Gunung Semeru tebal. Pengerukan ini penting supaya kanal saluran lahar tetap bisa mengalir," ujarnya.

Selain itu, menurut Khofifah, yang dibutuhkan di kawasan Gunung Semeru adalah sistem peringatan dini atau early warning system yang benar dan cepat bagi masyarakat kawasan lereng Semeru. Dibutuhkan peran dari lebih banyak pihak yang mampu menyebarluaskan tentang peringatan dini erupsi.

"Tetapi sumber informasi harus satu pintu agar tidak terjadi dispute. Saya juga meminta agar radio komunitas dan ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) turut berperan aktif dalam penyebaran informasi terkait erupsi Gunung Semeru," katanya.

Pemerintah Provinsi telah mengirimkan bantuan peralatan dan logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Bantuan yang diberikan, antara lain dua tenda pengungsian yang dilengkapi light tower sebagai penerang saat malam, pengungsian darurat hingga dapur umum, 1 ton beras, 500 kardus mi instan, 200 liter minyak goreng, penambah gizi 120 paket serta lauk pauk 120 paket.

Selain memberikan bantuan logistik, Pemerintah juga mengirimkan bantuan tenaga ke lokasi pengungsian di lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Aparat juga juga mengirimkan bantuan berupa cairan pembersih tangan 20 liter, cairan disinfektan 20 liter, masker 5.000 lembar, mobil rescue satu unit, dan mobil serbaguna dua unit. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya