Indonesia Tak Akan 'Ngemis-ngemis' ke Obama

VIVAnews -- Pemerintah Indonesia - Amerika Serikat akan menandatangani surat perjanjian kerjasama kemitraan komperehensif saat kedatangan Presiden Barack Obama pada 20-22 Maret 2010 mendatang.

Meski demikian, perjanjian tersebut bukan untuk meminta bantuan kepada Amerika. "Kita tidak ngomong soal bantuan, ini bukan tahun 1960an lagi. Kita tidak ngemis-ngemis bantuan lagi," kata Juru bicara Presiden Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal di Kantor Kepresidenan Jakarta Senin 1 Maret 2010.

Menurutnya, adanya perjanjian itu akan meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, iptek, perdagangan dan investasi. Dalam perjanjian itu juga tak dibahas mengenai bantuan.

Selain itu, sebagai anggota G20, kemitraan komprehensif berdasarkan hubungan yang sejajar. Meski Amerika negara super power, namun dengan Indonesia mempunyai hubungan kemitraan yang sejajar. "Apa yang dapat dilakukan secara bersama baik pada tingkat nasional, regional, maupun global," ujarnya.

Beberapa persiapan Obama tengah dilakukan, seperti persiapan protokoler, logistik, dan substansi. Pemerintah Amerika dan Indonesia akan mengumumkan jadwal acara kedatangan Obama. "Lebih baik dari kedua belah pihak dari pemerintah Indonesia dan US Embassy," ujarnya.

Bukan International Moneteri Fund, Sandiaga Ungkap 84 Persen UMKM Andalkan IMF untuk Permodalan
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Habiskan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Apa Saja Fasilitas yang Dimiliki IDTH Kemenkominfo

Presiden Jokowi juga menyebutkan anggaran untuk membangun IDTH Kemenkominfo menghabiskan Rp980 miliar.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024