- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Presiden Joko Widodo berencana untuk mengenalkan sejumlah menteri barunya ke hadapan publik hari ini, Selasa 22 Desember 2020. Hal ini mendapat respons dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari mantan menteri dan pejabat setingkat menteri di masa Presiden Soeharto, Gus Dur hingga SBY, Emil Salim. Dia mengungkapkan tak mudah bagi Presiden Jokowi untuk memilih menteri barunya.
Menurutnya, menteri yang ideal adalah yang paham memisahkan profesionalisme dengan politik praktis dan tahu mana kepentingan umum dan mana kepentingan pribadi.
“Tidaklah mudah menemukan calon menteri yang ahli di bidangnya, paham memisahkan profesionalisme dengan politik praktis, tahu membedakan kepentingan umum dengan kepentingan pribadi dan melangkah dengan kaki tegap di jalan lurus mengabdi Tuhan Maha Kuasa,” tulis Emil di akun Twitter @emilsalim2010 yang dikutip, Selasa 22 Desember 2020.
Ekonom sekaligus pemerhati lingkungan hidup skala internasional ini juga mengingatkan personalitas para menteri baru yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi harus mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap kabinet Jokowi-Ma’ruf.
“Personalitas menteri yang dipilih dalam kabinet presidensial sekarang ini seyogianya mencerminkan tokoh tokoh yang dipercaya presiden membantunya agar berhasil mengemban tugas presiden-wakil presiden hingga 2024, dan bukan tokoh tokoh wakil partai tanpa nilai tambah yang berbobot,” katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo berencana untuk mengenalkan sejumlah menteri barunya ke hadapan publik, pada hari ini, Selasa, 22 Desember 2020. Meski belum secara rinci disampaikan, hal itu telah terkonfirmasi oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
"Bisa pagi atau siang," kata Heru saat dikonfirmasi wartawan, Senin malam, 21 Desember 2020.
Heru mengatakan, sebelum dilantik, rencananya Presiden Jokowi akan mengenalkan lebih dulu jajaran menteri baru, entah itu rotasi ataupun mengalami perombakan. Tentunya ini seperti menjadi kebiasaan Jokowi sebelum melantik di hari esoknya atau banyak disebut oleh berbagai kalangan, Rabu pekan ini.
"Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh Bapak Presiden yang waktunya menyesuaikan waktu Bapak Presiden," ujar Heru.
Pakar: Penambahan Kementerian yang Direncanakan Prabowo Harus Ubah Regulasi
Pakar ilmu politik menjelaskan wacana presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah jumlah kementerian dari jumlah semula 34 menjadi 40 kursi harus mengubah regulasi.
