Ma'ruf Amin Nilai Keliru Subsidi Haji Terlalu Besar

Wakil Presiden Maruf Amin dan Kepala BNPB, Doni Monardo.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti kebijakan subsidi haji kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ma’ruf meminta agar kebijakan subsidi biaya haji oleh pemerintah dikaji ulang.

Innalillahi, Jemaah Haji Asal Palembang Meninggal Sebelum Menuju Tanah Suci

"Berharap supaya ke depan itu, karena haji itu kan barang siapa yang kuat (mampu); kalau disubsidi negara, ya, kagak bener itu," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi ketika dihubungi, Kamis, 7 Januari 2021.

Ma'ruf, katanya, menilai subsidi haji terlalu besar, namun hal itu jangan sampai mengganggu rencana keberangkatan calon jemaah haji berikutnya.

Kemenag Banten Terima Kuota Limpahan Calon Jemaah Haji dari Lampung dan Jakarta

Baca: Menteri Agama Ungkap 3 Opsi Haji 2021

"Maka itu akan menggerogoti terhadap modal yang selama ini menjadi tabungan dan akan mengganggu terhadap dana haji tahun-tahun akan datang," ujar Masduki.

Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh

Ma'ruf juga mewanti-wanti agar soal subsidi haji ini tidak seperti skema ponzi. Jika hal ini terjadi, disebut akan mengorbankan banyak calon jemaah haji lainnya.

“Jadi skema itu kayak arisan haji dan umrah, yang mau berangkat lalu dicarikan terlebih dahulu,” tuturnya.

Menurut Ma'ruf, solusi atas masalah ini adalah pengurangan subsidi secara bertahap. Dia mengharapkan ada kebijakan dari menteri agama yang baru dan dikonsultasikan dengan DPR.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya