BMKG Ungkap Bahaya Gunakan Transportasi Udara dan Laut hingga Maret

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memperingatkan kepada masyarakat adanya potensi bahaya menggunakan berbagai transportasi periode Januari-Maret 2021.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Dwikorita menjelaskan, kondisi itu disebabkan akan terjadinya cuaca ekstrem akibat tingginya intensitas hujan selama periode tersebut. Hal itu dipicu oleh menumpuknya fenomena alam sepanjang awal tahun ini.

Moda transportasi yang sangat bahaya digunakan pada periode itu dikatakannya adalah transportasi udara dan laut. Sebab, akan muncul fenomena La NinaMonsun Asia hingga Madden Julian Oscillation yang menumpuk.

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

"Terutama transportasi udara dan laut ini karena pembentukan awan CB (Cumulonimbus) dengan kondisi dinamika atmosphere," katanya dalam diskusi virtual, Selasa, 2 Februari 2021.

Dwikorita menyatakan, cuaca ekstrem ini akan terjadi dalam rentang waktu cukup panjang. Sebab, fenomena ini akan melanda Wilayah Indonesia Barat hingga Tengah pada Januari dan Februari sedangkan Timur pada Maret.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

"Masih sangat intensif. Puncaknya di Januari dan Februari untuk wilayah Indonesia bagian Barat atau Tengah, tapi wilayah Indonesia lainnya Maret, jadi panjang rentangnya," tutur Dwikorita.

Secara umum, dia menyatakan, pada dasarnya seluruh moda transportasi akan terdampak akibat signifikannya intensitas hujan awal 2021 ini. Apalagi, intensitas hujan periode itu katanya meningkat 40-80 persen.

"Jadi yang terdampak semua transportasi baik darat, laut dan udara. Karena, di darat topografi Indonesia sangat kompleks, kemudian angin-anginnya nya juga dari berbagai penjuru," tegas dia.

Dia juga mengungkapkan, selain adanya pembentukan awan-awan CB di laut juga akan terjadi fenomena siklon di perairan sekitar Indonesia. Siklon akan membuat pusaran angin yang berputar berlawanan arah jarum jam.

"Pengaruh siklon sangat kompleks, kecepatan arus berpengaruh, kemudian ketinggian gelombang membahayakan. Di jalur penerbangan korean diprediksi pembentukan awan CB masih terus intensif," ucapnya.

Baca juga: BMKG Ungkap Tumpukan Fenomena Alam Picu Hujan Ekstrem Awal 2021

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya