Australia Baru Dapat Sinovac Hari Ini, Menkes Sebut RI Beruntung

34.400 Vaksin COVID-19 Jenis Sinovac Tiba di Kalimantan Barat.
Sumber :
  • VIVA/Ngadri

VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia cukup beruntung karena bisa mendapatkan lebih awal akses vaksin COVID-19 Sinovac buatan China.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Pasalnya kata dia beberapa negara lain seperti Bangladesh disebut Budi perlu antre sampai 3,5 tahun agat dapat vaksin ini. Sementara Australia saja baru pada Senin 15 Februari 2021 mendapat kiriman vaksin COVID-19 tersebut. Negara tetangga Malaysia saja kata dia, kalah cepat dengan Indonesia.

"Itu sebabnya kita beruntung sekali kita bisa dapat aksesnya duluan. Saya baru baca tadi Australia baru hari ini dikirim vaksinnya. Malaysia lebih ketinggalan lagi," ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2021 di gedung ruang rapat utama Mabes Polri, Senin 15 Februari 2021.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Untuk itu kata dia keuntungan dapat vaksin lebih dulu harus ditindaklanjuti dengan baik. Budi menyebut program vaksinasi harus dilakukan secara cepat. Oleh karena itu Budi mengatakan perlu bantuan TNI-Polri untuk melakukan program vaksin massal bagi masyarakat. 

Personel TNI-Polri yang punya kemampuan dan telah diberi pelatihan menyuntik akan diminta melakukan vaksinasi.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

"Jadi kita beruntung. Nah ini saatnya supaya kita cepat. Oleh karena itu vaksinasinya butuh bantuan. Presiden rencananya mau segera melakukan suntikan-suntikan massal dan mohon izin untuk strategi ini saya juga akan melibatkan resources dari TNI sama Polri untuk bantu nyuntik. Jadi perangnya dengan suntikan," kata dia lagi.

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024