Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Serpong – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah mengalami penurunan secara bertahap.

Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan rapat kerja nasional kesehatan nasional di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu, 24 April 2024.

"Kita tahu masih punya PR-PR besar. Stunting ya sudah turun dari 10 tahun yang lalu 37,6 turun kemarin akhir tahun di 21,5 persen. Sudah turun hampir separoh," kata Jokowi.

Jokowi: Indonesia Bisa Produksi 1,6 Juta Motor Listrik, tapi Baru 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Menurut dia, harus dilihat pencapaian dari 37 persen menjadi 21 persen angka stunting menurun itu adalah lompatan yang besar sekali. Memang, kata dia, harusnya penurunan angka stunting mencapai 14 persen tapi agak sulit.

Jokowi Beri Sinyal Kelanjutan Insentif Mobil Hybrid

"Bukan hal yang mudah menurunkan angka yang tadi saya sampaikan, itu kerja keras. Memang target kita 14 persen, itu memang sangat ambisius sekali. Tapi kalau enggak, kita enggak akan kerja keras untuk mencapai itu. Nanti tinggal kita lihat di akhir 28 bisa turun di angka berapa," jelas dia.

Tentu, Jokowi berharap disisa akhir jabatannya pada 2024 ini bisa menurun angka stunting. Menurut dia, pekerjaan ini tentunya bukan ditangani hanya satu pihak saja tapi harus terintegrasi.

"Harusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen. Tapi saya hitung-hitung ternyata juga enggak mudah. Tapi enggak tau kalau dalam kesempatan setahun ini kita bisa capai 14 persen, karena ini pekerjaan yang harus terintegrasi," ujarnya.

Selain stunting, Jokowi menyebut kematian akibat penyakit tidak menular menjadi pekerjaan rumah yang besar. Menurut dia, paling banyak adalah stroke sampai 330 ribuan yang mengakibatkan meninggal dunia. Kemudian, kira-kira 300 ribu kematian akibat penyakit jantung dan terakhir kanker.

"Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tau Puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat lab, USG, EKG untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal yang tadi saya sampaikan," jelas dia.

Makanya, Jokowi kerap melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di daerah-daerah untuk memastikan bahwa ada kesiapan dari rumah sakit untuk menerima alat namanya CT Scan, MRI dan lainnya.

"Beberapa yang saya masuk barangnya udah ada di sana. Tapi saya liat ruangannya kadang-kadang belum mendukung. Alatnya puluhan miliar, ruangannya kurang bagus lah gitu. Mestinya ruangannya bagus karena alatnya super bagus, super modern. Pak Menteri mungkin diberi contoh satu atau dua ruangan yang bener itu seperti apa sih, nanti direktur-direktur rumah sakit liat. Memang, saya liat beberapa belum dikirim, karena ini menyangkut persiapan SDM, persiapan anggaran kita," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya