Lebih Seratus Ribu Lansia di Kota Malang Akan Disuntik Vaksin COVID-19

Ilustrasi dokter disuntik vaksin
Sumber :
  • Kemenkes

VIVA – Kota Malang mulai mendata penerima vaksin COVID-19 untuk tahap kedua. Vaksinasi akan menyasar petugas TNI/Polri, aparatur sipil negara, guru, petugas pelayanan publik, dan lansia. Sebanyak 123.143 warga lanjut usia (lansia) yang berumur lebih 60 tahun di Kota Malang masuk daftar antre penerima vaksin.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Jumlah itu merujuk data yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Data itu akan disaring sesuai kategori penerima vaksin, seperti tensi darah, berat badan, suhu, tekanan darah, respirasi hingga saturasi oksigen.

Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Malang Husnul Muarif, seleksi kepada calon penerima vaksin kategori lansia akan dilakukan pada hari H vaksinasi. Selain soal kesehatan, juga ada 12 poin pertanyaan yang akan menentukan kategori lansia mendapat vaksin atau tidak.

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Baca: DPR Izinkan Penolak Vaksin Disanksi kalau Sudah Dianggap Bandel

“Ada pertanyaan apakah mereka punya komorbid. Juga harus menjawab 12 pertanyaan. Dari situ ditentukan apakah lansia ini boleh divaksin, ditunda atau tidak memungkinkan untuk divaksin. Jika tidak boleh itu memang ada kriteria kesehatan tertentu sehingga tidak memungkinkan divaksin," ujarnya.

Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Diduga Halusinasi

Vaksinasi tahap kedua yang akan menyasar lansia prosesnya sama dengan tahap pertama. Vaksin yang diberikan pun sama, yakni vaksin buatan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac. Para penerima vaksin akan disuntik oleh vaksinator yang tersebar di sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Kota Malang pada Maret 2021.

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024