Andi Arief Minta Hasto PDIP Jangan Benturkan Megawati dengan SBY

Politikus Demokrat, Andi Arief (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi obrolan politikus senior Partai Demokrat Marzuki Alie dengan eks Anggota DPR Akbar Faizal dalam konten YouTube. Pernyataan Hasto yang menyinggung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY direspons elite partai tersebut.

5 Pernyataan Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat Andi Arief menyampaikan tanggapannya melalui cuitan di Twitternya, @Andiarief_. Ia menyebut PDIP seperti ada dendam dengan SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

"Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas. Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?," tulis Andi dikutip VIVA pada Kamis, 18 Februari 2021.

Gelar Rakornas, PDIP Mulai Panaskan Mesin Partai untuk Pilkada Serentak 2024

Dia pun meminta agar Hasto tak usah membenturkan antara Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dengan SBY yang notabene Presiden RI ke-6. Ia mengingatkan kepada Hasto agar SBY dan Megawati tetap menjadi tokoh panutan.

Menurut dia, dalam sikapnya, kader Demokrat sejak lama didoktrin untuk tak mem-bully mantan presiden.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

"Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristianto jangan membentur2kqn mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yg pernah berjasa buat sejarah politik kita. Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membuly mantan Presiden," sebut Andi.

Sebelumnya, Hasto menganggap, obrolan Marzuki Alie dengan Akbar Faisal seperti mengungkap kejadian lama antara Megawati dengan SBY. Diceritakan soal pernyataan SBY kepada Marzuki yang mengatakan bahwa Megawati kecolongan sebanyak dua kali dalam Pemilihan Presiden 2024 dianggap menguatkan soal isu yang sempat berkembang selama ini.

Hasto mengatakan, bisa saja ucapan Marzuki yang merupakan eks Sekjen Partai Demokrat benar adanya. Dia merujuk pembicaraan Marzuki dengan Faisal bahwa niat SBY membentuk partai adalah menjadi calon presiden. 

Dalam obrolan itu, Marzuki mengaku diajak gabung ke Demokrat padahal statusnya pucuk pimpinan perusahaan BUMN.

Pun, Hasto menyinggung saat maju di Pilpres 2004, SBY kerap menampilkan sebagai sosok yang dizalimi.

“Dalam politik kami diajarkan moralitas politik yaitu satunya kata dan perbuatan. Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tensebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok pak SBY. Terbukti bahwa sejak awal pak SBY memang memiliki desain pencitraan tersendiri termasuk istilah kecolongan dua kali sebagai cermin moralitas tersebut. Jadi kini rakyat bisa menilai bahwa apa yang dulu dituduhkan oleh pak SBY telah dizalimi oleh bu Mega. Ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Reaksi PDIP atas Cerita Marzuki soal Megawati Kecolongan 2 Kali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya