Ramai Kudeta Demokrat, Cerita SBY Gulingkan Anas Muncul Lagi

SBY pidato didampingi Marzuki Alie dan Anas Urbaningrum.
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVA - Aksi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat jadi sorotan publik. Bahkan kini, ia sudah benar-benar terpilih menjadi ketua umum partai tersebut melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Jakarta LavAni Menang, AHY Berharap Hattrick Juara Proliga

Berbicara mengenai kudeta, Anggota Presidium PPI Sri Mulyono, pun kembali mengungkap kudeta yang dilakukan SBY terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Menurutnya, SBY sakit hati terhadap Anas karena kekalahan dalam persaingan politik di internal Partai Demokrat.

"Kemenangan Anas dalam kongres PD 2010 di Bandung ternyata membuat luka mendalam pada pribadi pak SBY," kata Sri Mulyono, melalui keterangannya kepada wartawan, Sabtu, 6 Maret 2021.

Mimpi Jakarta LavAni Hattrick Juara Proliga

Dia mengatakan bahwa SBY kalah berkali-kali. Jagoannya, Andy Malarangeng, tersingkir di putaran pertama. SBY kemudian mengambil langkah-langkah represif untuk menggulingkan Anas.

"Sekarang orang-orang yang dulu bersama-sama SBY mulai membuka fakta. Jhoni Allen misalnya dia sendiri mengakui ikut rapat penggulingan Anas bersama SBY dan elit demokrat lainnya di Cikeas tanggal 8 Maret 2013," ujarnya lagi.

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin

Sri Mulyono menuturkan SBY merencanakan berbagai momentum mulai mengorder lembaga survei, media mainstream, LSM, para tokoh, para elit dan kader PD sampai menggerakkan elemen-elemen pemerintahan untuk mendegradasi Anas.

"Pokoknya full power-lah semua dikerahkan. Jadi Anas dikepung dari segala penjuru. Maklumlah berhadapan dengan penguasa memang berat," katanya.

Waktu itu, lanjut dia, Anas menjadi bulan-bulanan dipermalukan mulai dari A sampai Z. Semua elemen dalam kendali SBY sebagai penguasa. Meskipun demikian, Anas tidak mudah dikalahkan dan semua menyaksikan bagaimana SBY kewalahan.

"Dengan berbagai cara yang maksimum, telanjang dan brutal dari SBY untuk menggulingkan AU (Anas Urbaningrum) pada 7 Februari 2013 sprindik AU bocor," ujarnya.

Menurutnya, ini membuktikan intervensi yang nyata dari Presiden SBY terhadap KPK. Sebab sebelumnya, tanggal 4 Februari 2013, SBY pidato dari Jeddah memerintahkan KPK menetapkan status hukum AU. Kemudian 8 Februari 2013 SBY mengambil alih ketua umum PD dari AU.

"Ya AU diamputasi. Inilah kudeta ketua umum PD yang nyata, ini fakta," katanya.

Meskipun demikian, lanjut Sri Mulyono lagi, ternyata pada Rapimnas 17 Pebruari 2013 di Hotel Sahid, Anas Urbaningrum masih kokoh berdiri di tengah-tengah forum. Akhirnya, yang bisa membuat Anas tersingkir adalah penetapan status tersangka oleh KPK tanggal 22 Pebruari 2013.

"SBY sukses "nabok nyilih tangan". Karena pakai kekuatannya sendiri SBY berkali-kali gagal," ujarnya.

Sri Mulyono menambahkan SBY sangat kalah kuat di internal Demokrat dibandingkan AU. Meskipun KPK menyatakan tanpa intervensi dan SBY menyatakan tidak melakukan intervensi, baginya, jelas bahwa hanya status tersangka di KPK yang bisa membuat AU tersingkir.

"Tanpa itu, AU akan tetap kokoh sebagai Ketum PD," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya