Deretan Buku hingga Sajam yang Disita dari 22 Teroris di Jatim

Buku dan Senjata Tajam (Sajam) Disita dari 22 Teroris yang Ditangkap di Jatim
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal

VIVA – Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan 22 tersangka teroris di sejumlah daerah di Jawa Timur, sebulan terakhir. Di antaranya beberapa buku dengan judul merujuk pada pemahaman tentang jihad. Juga ada senjata tajam atau sajam, seperti samurai.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Setidaknya empat judul buku sebagai barang bukti, yang dibeberkan aparat saat proses pemindahan tersangka dan barang bukti dari Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur ke Mabes Polri pada Kamis, 18 Maret 2021. 

Satu buku berjudul 'Ali Ghufron (Mukhlas): Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi'. Kemudian buku berjudul 'Imam Samudra: Sekuntum Rosela Pelipur Lara'. 

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Baca juga: Ternyata 22 Tersangka Teroris JI Sudah Rekrut 50 Anggota Baru

Ada juga buku berjudul 'Wasiat Syuhada' WTC' dan buku berjudul 'Tarbiyah Jihadiyah' karya Assyaikh Dr Abdullah Azzam sebanyak tiga jilid. 

Kata Kritikus Seni Rupa soal Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA

Pengamatan VIVA di laman pencarian, buku yang terakhir dijual bebas di berbagai platform pasar atau toko online, seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Selain buku, Densus juga menyita barang bukti lain, di antaranya senjata tajam serupa pedang samurai, panah, puluhan kotak amal, duit tunai sebesar lebih dari Rp197 juta, atribut yang mengindikasikan ke kelompok teror, dan lainnya. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 22 tersangka teroris hasil tangkapan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dibawa dari Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur menuju Mabes Polri di Jakarta pada Kamis pagi, 18 Maret 2021. Mereka dibawa dengan dua bus, dan kondisi mata tertutup, serta kaki dirantai. 

Ke-22 tersangka teroris itu dibawa dari Gedung Tahanan dan Barang Bukti. Pengamatan VIVA di lokasi, secara bergiliran mereka dimasukkan ke dalam bus polisi yang disiapkan di halaman gedung. Para tahanan itu menggunakan baju tahanan warna oranye. Saat dibawa, kain hitam menutup bagian mata mereka. Sementara kaki mereka terikat rantai.

Ada dua bus yang disiapkan untuk membawa mereka. Masing-masing bus berisi sebelas tersangka teroris. Dengan dijaga belasan personel Brimob bersenjata lengkap. Proses pemindahan tersangka teroris itu dipantau langsung oleh Wakil Kepala Polda Jatim Brigadir Jenderal Polisi Slamet Hadi Supraptoyo. 

"Pagi ini Polda Jawa Timur memberangkatkan 22 tersangka teroris yang dititipkan oleh rekan Densus 88. Hari ini mereka akan dibawa ke Jakarta. 22 tersangka ini hasil tangkapan yang ada di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, dan terakhir di Malang," kata Brigjen Slamet. 

Para tersangka, lanjut dia, adalah kelompok teroris yang masuk dalam jaringan Jamaah Islamiyah. "Mereka masuk dalam kelompok organisasi terlarang yang mana mereka sampai saat ini masih melakukan perekrutan," ujar Slamet. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya