BPOM Nyatakan Vaksin Merah Putih Diproduksi Massal pada Akhir 2021

Tenaga kesehatan mengangkat bendera Merah Putih dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada pegawai pemerintah di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA/M Risyal Hidayat

VIVA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berharap akhir pada tahun 2021 ada vaksin Merah Putih yang bisa dihasilkan bangsa Indonesia untuk masuk tahap produksi massal.

"Harapan kita memang pada akhir 2021 sudah bisa ada vaksin Merah Putih yang bisa dihasilkan oleh bangsa ini," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam Lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih, Jakarta, Selasa, 13 April 2021.

Dari enam institusi yang mengembangkan vaksin Merah Putih, dua di antaranya memiliki kemajuan paling cepat, yakni Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

BPOM menuturkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) kini sudah masuk tahap praklinik atau uji pada hewan.

Unair mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform virus yang dimatikan atau inactivated virus.

"Dari Universitas Airlangga dengan platform inactivated virus itu sudah memulai uji praklinik, uji pada hewannya sudah mulai per tanggal 9 kemarin (9 April 2021). Alhamdullillah sudah mulai praklinik," ujar Penny.

Diharapkan uji praklinik sampai uji klinik vaksin yang dikembangkan Unair itu akan selesai sekitar Oktober 2021 sehingga bisa diproduksi pada akhir 2021.

Unair akan bermitra dengan perusahaan farmasi PT Biotis. Kini PT Biotis berupaya untuk mendapatkan sertifikat Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Dirut Bio Farma Bicara Nasib Vaksin IndoVac Buatan RI setelah Pandemi COVID-19 Mereda

Penny menuturkan dalam waktu dekat PT Biotis akan mendapatkan sertifikat CPOB itu, yang kemungkinan sekitar bulan Mei 2021 jika semua berjalan lancar.

Sedangkan bibit vaksin yang sedang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan menuju ke tahap praklinik.

Universitas Airlangga Gelar Pameran Arsip Pandemi COVID-19

Eijkman mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform subunit protein rekombinan. Diharapkan vaksin itu dapat memasuki tahap produksi massal pada kuartal ketiga 2022.

Menurut Penny, platform subunit protein rekombinan merupakan teknologi pengembangan vaksin yang lebih baru.

Bio Farma Akan Memproduksi Sendiri Vaksin Kanker Serviks Kerja Sama dengan MSD

Eijkman akan bermitra dengan PT Bio Farma dalam memproduksi massal vaksin itu. "Untuk Bio Farma ini juga sesuatu yang baru tentunya untuk fasilitas produksinya," katanya.

Empat institusi lain yang juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung. (ant)

Petugas melakukan pemeriksaan visual vaksin manual sebelum pengemasan di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat

Talangi Gaji Karyawan Indofarma hingga Ratusan Miliar, Keuangan Bio Farma Ikutan 'Oleng'

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, sejak satu tahun terakhir keuangan PT Bio Farma terbebani akibat membayar gaji karyawan PT Indofarma Tbk (INAF).

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024