Cek Perbaikan Jalan, Ganjar Mencak-Mencak Lihat Selokan Mampet

Ganjar Pranowo inspeksi pembangunan peningkatan jalan
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Jalur antara Semarang menuju ke Purwodadi menjadi salah satu ruas jalan yang cukup vital di Jawa Tengah (Jateng). Diketahui jalur ini juga merupakan jalur tengah yang padat kendaraan menuju ke arah Blora hingga Jawa Timur. 

Israel Hancurkan 603 Fasilitas Air di Gaza Selama Perang

Saat ini jalur tersebut sedang dikebut pembangunan peningkatan jalan tepatnya di titik Kecamatan Karangawen Demak. Namun ada beberapa hal yang cukup vital ternyata tak menjadi perhatian pelaksana proyek. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sedang dalam perjalanan menuju Grobogan, Selasa, 20 April 2021 terpaksa meminta menghentikan kendaraannya. 

Terpilih Jadi Ketua SC BPD-SI, Dirut Bank Sumut Siap Berikan Kontribusi Positif Pertumbuhan Ekonomi

Begitu Ganjar turun, mereka yang terkait pembangunan proyek pun langsung kena semprot. 

"Ini kok tidak ada selokannya, nanti air ke jalan, kan jalannya rusak lagi," tanya Ganjar.

Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan

Ia pun meminta Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya (PUBMCK) agar selalu mempertimbangkan selokan setiap melakukan perbaikan jalan.

Kadinas PUBMCK kemudian menunjukkan kalau sudah ada selokan yang ada si seberang jalan. Namun rupanya selokan tersebut tidak berfungsi optimal. Sedimentasi cukup tinggi dan di atas selokan banyak berdiri bangunan warga. Akibatnya, hampir sebagian besar bagian atas selokan dicor permanen untuk keperluan parkir atau jembatan menuju rumah.

"Coba dilihat, ini kan tidak optimal. Ini kalau atasnya dicor seperti ini, kalau mampet mau membersihkan kan sulit," sergah Ganjar.

Ia pun meminta Kadinas PUBMCK Jateng Hanung Triyono untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Coba dicari ahlinya, bagaimana bisa menyelesaikan persoalan ini sambil terus edukasi warga. Nanti saya juga akan komunikasi dengan Bupati/Wali Kota untuk membuat aturan terkait saluran air ini. Syaratnya apa yang harus ada jika akan menutup saluran air, apakah harus ada yang bisa dibuka dan sebagainya. Ini harus dilakukan karena tekanan global dari cuaca ini sangat luar biasa," kata dia.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya